TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Kekecewaan warga KM 12 masuk, kota Sorong provinsi Papua Barat atas sikap apatis pemerintah daerah terhadap kerusakan jalan yang menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi ini, sepertinya sudah di ubun-ubun.
Mereka melampiaskan kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap pemerintah kota Sorong dan pemerintah provinsi Papua Barat dengan cara yang tidak lazim. Menanam pohon pisang di badan jalan yang rusak dan berlubang, Rabu (2/6/2021). Aksi warga ini, sebagai bentuk protes karena kerusakan jalan di jalan sungai Kamundan KM.12 masuk tidak segera diperbaiki.
Apalagi, kondisi jalan yang bergelombang dan berlumpur ketika turun hujan, menyebabkan sebagian pengguna jalan memutar balik arah. Sebab, roda kendaraan yang melintas menjadi tidak stabil dan memungkinkan pengendara kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Penampakan pohon pisang di tengah jalan tersebut sontak menjadi perhatian pengguna jalan. Bagaimana tidak, pohon pisang yang semestinya tumbuh di kebun kini berpindah tengah ke jalan raya.
Abdul Munip, warga KM. 12 masuk merasakan dampak kerusakan jalan tersebut. Menurutnya semenjak jalan rusak, pendapatan usahanya menurun.
“Kebetulan saya punya usaha rumahan, yang semenjak rusaknya jalan ini jumlah pembeli berkurang. Bagaimana orang mau beli, akses jalan ke rumah saya saja hancur begini,” keluh Abdul Munip.
Ia juga merasa heran karena beberapa waktu lalu jalan tersebut sempat ditimbun, namun begitu cepat jalan itu rusak kembali.
“Yang saya heran waktu itu ditimbun tapi tidak langsung diaspal. Akhirnya rusak lagi kan. Ini namanya buang-buang anggaran,” pungkasnya.
Jalan tersebut merupakan tanggungjawab pemerintah provinsi Papua Barat, namun tidak terlepas jalan itu berada di wilayah pemerintahan kota Sorong. Oleh sebab itu masyarakat dan pengendara kendaraan bermotor berharap, pemkot Sorong dan Pemprov Papua Barat saling berkoorinasi untuk memperbaiki jalan tersebut, sebab hal ini sangat merugikan pengguna jalan itu.