TEROPONGNEWS.COM, TANJUNG SELOR – Seperti diketahui bahwa secara umum terjadinya inflasi sebesar 0,55 persen, dikarenakan indeks harga konsumen pada Bulan April 2021 lebih tinggi, yakni sebesar 104,52, jika dibandingkan dengan kondisi indeks harga konsumen pada Bulan Maret 2021 sebesar 103,96.
Kelompok pengeluaran yang paling tinggi mempengaruhi inflasi di Kalimantan Utara (Gabungan Kota Tarakan dan Tanjung Selor) adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,44 persen.
Demikian siaran pers yang diterima Teropongnews.com dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (20/5/2021).
Dan terdapat 20 komoditas utama penyumbang inflasi dan deflasi di Kaltara. Daging Ayam Ras naik sebesar 0,13 persen; Bayam naik sebesar 0,10 persen; Ikan Bandeng/Ikan Bolu naik sebesar 0,09 persen; Angkutan Udara naik sebesar 0,08 persen; Kangkung naik sebesar 0,04 persen; Tauge/Kecambah naik sebesar 0,03 persen; Cabai Rawit naik sebesar 0,02 persen; Emas Perhiasan naik sebesar 0,02 persen; Kacang Panjang naik sebesar 0,01 persen; Dan Terong naik sebesar 0,01 persen.
Selanjutnya ada 10 komoditas utama penyumbang deflasi yakni Jagung Manis sebesar -0,02 persen; Wortel sebesar -0,02 persen; Kol Putih / Kubis sebesar -0,02 persen; Pare sebesar -0,01 persen; Teluir Ayam Ras sebesar -0,01 persen; Obat dengan resep sebesar 0,00 persen; Nangka Muda sebesar 0,00 persen; Bawang Bombay sebesar 0,00 persen; Sawi Hijau sebesar 0,00 persen; Dan Tomat sebesar 0,00 persen.