TEROPONGNEWS.COM, TANJUNG SELOR – Program ekonomi hijau atau green economy kini tengah digenjot oleh pemerintah. Tujuannya, agar menjadi sumber kekuatan perekonomian Indonesia ke depan.
Keinginan besar pemerintah tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, Indonesia memilki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Seperti luasnya kawasan hutan dan sungai, yang diproyeksi bisa menghasilkan energi bersih.
Sehingga pemerintah memilih Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai lokasi pembangunan kawasan industri hijau tersebut.
Rencananya, kawasan itu akan ‘hidup’ dengan pemanfaatan energi bersih. Salah satunya, menggunakan sumber kelistrikan dari pembangkit listrik tenaga air yang memanfaatkan arus Sungai Kayan.
“Kita memang sudah seharusnya berpikir ke sana. Untuk itu diperlukan upaya yang sistematis untuk pertumbuhan ekonomi hijau ke dalam proses pengambilan kebijakan, perencanaan, dan investasi di tingkat nasional dan provinsi. Sehingga tercipta iklim yang kondusif bagi rancangan dan investasi kegiatan ekonomi besar dan kecil,” kata Wakil Gubernur Yansen TP, lewat siaran persnya yang diterima Teropongnews.com, Senin (10/5/2021).
Pemerintah, lanjut Yansen, harus berkomitmen, untuk menyelesaikan pembangunan mega proyek pembangkit listrik di Sungai Kayan.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau hydropower ini bisa menghasilkan tenaga listrik hingga 11 ribu Mega Watt (MW).
Sejatinya, green economy dipersiapkan menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan yang berdampak pada keadilan ekonomi, baik antar daerah maupun antar desa dengan kota.
“Kita memiliki potensi yang bisa menghasilkan energi itu, tetapi kita tidak punya kebijakan. Sekarang kita punya kebijakan, jadi harapan kita jangan hanya kesempatan dapat izin, tapi tidak ada perwujudannya,” lanjut dia.
Transformasi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT), ungkap mantan Bupati Malinau dua periode ini, sempat disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat dirinya menjadi orang nomor satu di Malinau.
“Permintaan Presiden waktu itu, bantu percepatan pembangunan PLTA ini berjalan dengan baik. Bukan hanya Sungai Kayan, progres yang nyata itu di Malinau. Kerangka kerjanya jelas, orientasi juga jelas,” tuturnya.
“Misalnya secara kelembagaan mereka bekerjasama dengan pihak yang kompeten. Bekerjasama dengan PT. Adaro Energy, PT. Inalum kemudian PLN,” tambah Yansen.
Wagub berharap, Kaltara memperoleh manfaat dari perkembangan dunia yang mengarah pada green economy. Apalagi, Kaltara merupakan salah satu paru-paru terbesar dunia.
“Mudah-mudahan imbauan Bapak Presiden ini menjadi sebuah motivasi bagi investor,” harap Yansen.