TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Pemerintah Pusat (Pempus) lewat Kementerian Kesehatan mengirim vaksin Covid-19 Biofarma sebanyak 18.880 vial atau 9,6 koli ke Sulawesi Selatan (Sulsel), kemarin.
Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menegaskan, vaksinasi di Sulsel tidak dilakukan penundaan, melainkan masih menunggu vaksin tahap kedua dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Andi Sudirman mengatakan, Pemprov Sulsel telah menjalankan arahan dari pemerintah pusat, untuk melakukan proses vaksinasi pada tahap awal secepat mungkin. Vaksinasi dilakukan kepada tenaga kesehatan maupun ASN lingkup Pemprov Sulsel, dan pemerintah kabupaten dan kota se-Sulsel.
“Bukan disetop, justru kita ini tahap terakhir untuk tahap kedua. Malahan kita sudah menghabiskan stok yang ada, tinggal masalah vaksinasi tahap kedua,” ungkap Andi Sudirman, Rabu (7/4/2021).
Ia melanjutkan, saat ini telah bersurat ke Kemenkes untuk pengadaan vaksin tahap dua.
“Tapi kita sudah bersurat ke Kementerian Kesehatan untuk penambahan stok, justru kita menyelesaikan lebih cepat dari target, dari perkiraan sebelumnya,” jelasnya.
“Jadi kita sudah bersurat. Kita tidak produksi vaksin, kita melaksanakan saja, kita menunggu stok dari pusat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, dr Nurul AR mengungkapkan, saat ini stok vaksin di gudang Dinas Kesehatan Sulsel sedang kosong. “Stok vaksin di gudang vaksin provinsi sudah tidak ada,” kata dr Nurul.
Vaksinasi akan kembali dilakukan sampai stok vaksin dari Biofarma tiba. Data dari Dinas Kesehatan, jumlah vaksin yang yang diusulkan pada termin II yaitu 187.551 dosis dengan 18.880 vial.
Adapun data realisasi vaksinasi per 3 April oleh Dinas Kesehatan mencatat sudah mencapai 18,30 persen untuk tahap I dan 7,30 persen untuk tahap II sekitar 1.506.638 orang yang sudah divaksin dari target 6.493.275 orang.
Sedangkan untuk tenaga kesehatan, telah mencapai 58.858 orang, petugas publik sebanyak 694.477 orang dan lansia sebanyak 753.303 orang.