TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Papua memiliki modal besar dalam keindahan alam dan kekayaan budaya, Papua sudah sangat siap dan memiliki generasi terbaik dalam berbisnis dan berinisiatif dalam mengembangkan pengetahuan pariwisata.
Dalam acara webinar Pemulihan Ekonomi Nasional seri kedua yang bertemakan “Investasi Pariwisata yang Berkelanjutan” pada Kamis (18/3/2021). Saat ini sektor yang dipandang cukup seksi untuk dibahas adalah pariwisata merupakan satu sektor yang menjadi tulang punggung dan kebanggaan suatu negara, termasuk Indonesia.
Acara tersebut menghadirkan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, dan Staf Khusus Presiden asal Papua, Billy Mambrasar, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Tantowi Yahya mengatakan guna memastikan percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19, investasi di sektor pariwisata sangat mutlak diperlukan. Selandia Baru layak dijadikan contoh karena investasi di negara tersebut orientasinya suistanable dan inklusif.
“Selandia Baru berhasil dalam pariwisatanya maju dan lingkungannya tetap terjaga dengan 10 growth framework yaitu Embedding sustainability, Managing destinations, Growing and shaping demand, Embracing tikanga maori (traditional value), Living tiaki (commitment), Engaging community, Measuring and managing industry carbon use, Investing in infrastructure and amenities, Fostering domestic tourism, dan Investing to deliver quality tourism data and research”, ujar Tantowi Yahya.
Berkolaborasi dengan mengadopsi 10 growth framework tentu sangat signifikan untuk menciptakan investasi yang harmoni di Papua.
“Pertama, investasi yang harmoni dan sustainable sangat memungkinkan karena Papua belum menjadi wilayah yang padat dalam berinvestasi sehingga sangat mudah bisa ditata. Investor/stakeholder yang ingin berinvestasi harus beradaptasi dengan konsep yang kita ajukan seperti menjaga lingkungan menjadi tanggung jawab bersama”. Kemudian “Kedua, investasi yang inklusif harus melibatakan masyarakat lokal dengan memberdayakan tenaga kerja yang mewadahi dan kapasitas pekerja asal Papua yang jauh sudah sangat baik dimana berasal dari Selandia Baru sudah siap untuk mengaplikasikan ilmunya,” Ujar Tantowi.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif optimistis pariwisata Indonesia akan bangkit di tahun 2021. Diakui guna untuk mewujudkan hal tersebut di masa pandemi Covid-19 ini berbagai kebijakan telah dilakukan.
“Untuk mengakselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air, kita gaungkan slogan 3G, yaitu Geber (gerak bersama), Gercep (gerak cepat), dan Gaspol (Garap Semua Potensi Lapangan Kerja),” ujar Sandiaga.
Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden RI asal Papua menyampaikan bahwa Selandia Baru dapat menjadi contoh bagi Papua untuk dapat mengembangkan investasi di sektor pariwisata.
“Selandia Baru memiliki keindahan alam dan kekayaan budaya serta sukses dalam bidang investasi pariwisatanya. Papua juga memiliki modal keindahan alam dan tentunya kekayaan budaya. Selandia Baru dalam cara mengembangkan investasi pariwisata ini dapat diadopsi untuk meningkatkan investasi pariwisata di Papua. Apalagi saat ini Papua sudah sangat siap dan memiliki generasi emas dan sudah mulai berbisnis sendiri, mulai dari pengetahuan pariwisata,” ujar Billy.
Selain Tantowi Yahya, Sandiaga Uno dan Billy Mambrasar, hadir pula narasumber lainnya pada webinar tersebut, antara lain Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia, Associate Professor Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Myrza Rahmanita, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun. (dd/TN)