TEROPONGNEWS.COM, SORONG- Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat tahun ini akan melakukan pengendalian banjir sungai Remu kota Sorong Papua Barat.
Alasan pekerjaan tersebut dilakukan, dilihat dari kota Sorong merupakan gerbang masuk dan keluar ke Provinsi Papua Barat. Selain itu sungai-sungai yang ada termasuk dalam pola sungai sedang alirannya.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai 2, Stap S.T, pada musim penghujan, sungai mempunyai debit yang cukup besar, antisipasi banjir, Balai Sungai dan Air Papua Barat akan Normalisasikan Sungai Remu Sorong drainase yang buruk serta adanya perusakan hutan lindung yang merupakan hutan konservasi menjadi pemicu utama banjir yang kerap melanda kota Sorong Papua Barat, salah satunya Sungai Remu yang cukup besar, sehingga perlu adanya pengendalian banjir yang tepat agar kota Sorong bebas banjir.
“Jadi kota Sorong inikan merupakan gerbang masuk dan keluar ke Provinsi Papua Barat. Oleh sebab itu kami melihat setiap musim penghujan, sungai Remu ini mempunyai debit yang cukup besar, sehingga perlu adanya pengendalian banjir yang tepat agar kota Sorong bebas banjir,” ujar Stap, Selasa (23/2/2021).
Dijelaskannya, ada 6 dari 10 distrik yang melewati Sungai Remu di kota Sorong, diantaranya, distrik Maladum Mes, Sorong Barat, Malaimsimsa, Sorong Utara, Sorong dan distrik Sorong Manoi.
Dalam hasil presentasi dan konsep pengendalian banjir sungai Remu, direncanakan akan dikerjakan dalam 3 segmen. Segmen pertama jembatan HBM dan Bendungan PDAM, segmen kedua, jembatan HBM dan jembatan pasar serta segmen ketiga adalah jembatan pasar dan muara sungai Remu.
Langkah yang diambil BWS Papua Barat, untuk melakukan normalisasi atau pengendalian banjir sungai Remu itu, semata-mata untuk mengantisipasi banjir yang terjadi selama musim penghujan di kota Sorong.
Oleh sebab itu, sejumlah fasilitas umum dan rumah rakyat yang berada di bantaran sungai Remu nantinya akan terkena dampak dari pengerjaan normalisasi tersebut.
Dikatakannya, dari hasil inventarisasi di lokasi Sungai Remu sepanjang ±1.300 km, maka dihasilkan data bangunan yang terdampak sebagai berikut :
- Rumah tinggal 42 Unit disebelah kiri dan 65 Unit disebelah kanan.
- Rumah Ibadah 3 Unit, 1 Masjid dan 1 Gereja disebelah kiri, Mushola di sebelah kanan.
- Rumah Yatim 1 Unit di sebelah kanan.
- Tower 1 Unit di sebelah kanan.
- Pangkalan Ojek 2 Unit disebelah kanan.
- Bak/Tandon Air 2 Unit disebelah kanan.
- Kandang 12 Unit, 1 Kandang di sebelah kiri dan 11 Kandang disebelah kanan.
- Rumah Pompa 2 Unit disebelah kanan.
- Bengkel 1 Unit disebelah kanan.
- Kios Jual Pinang 3 Unit disebelah kanan.
- Pangkalan TNI AD 1 Unit disebelah kiri.
- Asrama TNI AD 6 Unit disebelah kiri.