TEROPONGNEWS.COM, SAMARINDA – Berkaca adanya ledakan kasus Covid-19 diakhir tahun 2020 dan memasuki tahun 2021, pemerintah menambah strategi pencegahan dari 3M menjadi 5M.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Muhammad Ishak mengatakan, pemerintah kabupaten dan kota mengintensifkan pengawasan pendisiplinan protokol kesehatan bagi masyarakat.
Diakuinya, selama ini pengetatan pelaksanaan protokol kesehatan melalui 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir), ditambah menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas, menjadi gerakan 5M.
“Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) lebih diarahkan pada 5M,” kata Andi Muhammad Ishak, lewat siaran persnya yang diterima Teropongnews.com, Rabu (3/2/2021).
Menurutnya, mobilitas dan interaksi penduduk yang tinggi, dimana keramaian kerumunan ini terbukti menjadi pemicu ledakan kasus di masa pandemi.
Karenanya, pemerintah sangat menekankan gerakan 5M Covid-19. Makna gerakan protokol kesehatan ini adalah, sebagai pelengkap aksi 3M.
“Tetap memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” ujarnya.
Update perkembangan Covid-19 Kaltim, Selasa per 2 Februari 2021, jumlah pasien sembuh 33.432 kasus sebab tambah 521 kasus. “Terjadi lonjakan sembuh dan melampaui kasus terpapar virus,” ucapnya.
Dimana total terkonfirmasi positif 42.021 kasus atau bertambah 442 kasus. Sementara pasien meninggal 1.018 (bertambah 8 kasus) dan dirawat 7.571 kasus.
Update kasus Covid-19 Kaltim, suspek total 201.882 kasus (tambah 978 kasus), discarded/suspek negatif 159.343 kasus (tambah 427 kasus), probable 28 kasus dan proses 490 kasus.