TEROPONGNEWS.COM, JAYAPURA – Sekretaris Umum Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Elia I. Loupatty meminta para jurnalis yang akan meliput pelaksanaan PON Oktober 2021 mendatang mampu menghasilkan berita dan foto yang berkualitas untuk dipublikasikan.
Sebap, pemberitaan media menjadi salah satu indikator kesuksesan Provinisi Papua sebagai Tuan Rumah penyelenggaraan PON XX Papua. Untuk itu, jurnalis harus punya kemampuan, kecakapan komunikasi yang baik untuk mendapatkan informasi di lapangan berdasarkan fakta, bukan berita bohong.
“Atas nama PB PON Papua, saya mengapresiasi kegiatan pelatihan bagi jurnalis dengan harapan jurnalis di Papua tidak kalah bersaing dengan daerah lain,” kata Loupatty dalam sambutannya pada kegiatan pelatihan jurnalis peliputan PON XX Papua di Hotel Fox Jayapura, Rabu (20/01/2021).
Lanjut kata Loupatty, untuk menulis berita seluruh cabang olahraga tentu membutuhkan keahlian. Sebab ada banyak istilah teknis yang harus dikuasai para jurnalis. Oleh karena itu, pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan ini diharapkan bisa membuka perspektif wartawan agar lebih tepat dalam menyajikan berita.
Kesempatan yang sama para jurnalis diminta bisa menghasilkan foto yang bagus, dengan teknik dan alat yang memadai. Pemberitaan juga penting mengangkat unsur budaya lokal melalui tarian daerah yang akan diisi setiap nomor pertandingan di semua venue. Mempromosikan sektor ekonomi, UKM, tempat wisata di empat wilayah yang menjadi klaster cabor.
Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pengembangan Otonomi Khusus Triwarno Purnomo mewakili Gubernur Papua saat membuka kegiatan mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. Ia berharap, pelatihan ini menghasilkan jurnalis handal dan profesional dalam menulis berita tentang PON XX Papua nanti.
“Kesuksesan PON XX Papua didukung oleh media yang meliput kegiatan dan prestasi yang dicapai untuk dikabarkan ke seluruh dunia. Oleh karena itu, jurnalis Papua harus meningkatkan kemampuan menghasilkan berita berkualitas,” kata Triwarno.
Menurutnya, PON XX Papua ini menjadi ajang untuk menunjukkan bahwa Papua bisa jadi tuan rumah yang baik sekaligus diharapkan mampu meraih medali emas terbanyak. “Tagline Torang Bisa mengandung tanggungjawab bahwa Provinsi Papua harus sukses meraih prestasi dan sukses juga mengemban tugas sebagai tuan rumah penyelenggara,” ucap dia.
Sementara itu Ketua Panitia Pelatihan Jurnalis Jean Bisay mengatakan kegiatan ini digelar untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) jurnalis olahraga yang berkompenten di Papua, mampu menguasai standar SOP PON, bisa mengenali cabor dan venue di 4 klaster, yakni Merauke, Timika, Kabuoaten Jayapura dan Kota Jayapura serta memiliki teknik penulisan berita jurnalistik yang berbobot.
Pelatihan jurnalis peliputan PON diikuti 100 jurnalis, dengan rincian 10 kuota dari Merauke (tiga yang hadir)15 dari Timika dan 75 dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dan digelar dengan protokol kesehatan ketat.
Sebelum mengikuti pelatihan, seluruh jurnalis menjalani pemeriksaan swab antigen (Rapid Test Antigen) dan swab Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan hasil negatif diperkenankan mengikuti pelatihan.