TEROPONGNEWS.COM, SORONG– Warga Victori pantai, kelurahan Kladufu, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat mengeluhkan air bersih yang selama ini tak dinikmati mereka.
Meski pihak perusahan air bersih Tirta Remu sudah memasang jaringan instalasi pipa namun realisasi pun tak mengalir dan dinikmati warga setempat.
Keluhan warga ini disampaikan saat reses III Wakil Ketua III DPR Papua Barat Jongky R. Fonataba,S.E.,M.M di kompleks Victori Pantai, Kelurahan Kladufu, Selasa (10/20/2020).
Wakil Ketua DPR Papua Barat, Jongky Fonataba kepada media ini, Rabu, (11/11/2020) mengatakan, dalam reses tersebut dirinya menjaring sejumlah aspirasi yang disampaikan warga disitu.
Namun aspirasi yang sangat dominan dikeluhkan dalam kegiatan reses itu tentang persoalan air bersih yang layak.
“Hampir semua warga yang hadir menyampaikan kesulitan mendapatkan air bersih dari pipa jaringan Tirta remu Kota Sorong. Padahal menurut pengakuan warga, jaringan Pipa air Tirta Remu telah terpasang sejak 2018 lalu, namun hingga kini air bersih yang ditunggu-ŧunggu tak pernah mengalir.” Jelas Jongky.
Mantan Jurnalis ini mengaku bahwa, persoalan air bersih di Kota Sorong hampir merata disemua keluarahan, hingga kini hampir semua belum menikmati air bersih yang layaknya menjadi kebutuhan primer.
Menurut politisi Demokrat itu, keluhan air bersih ini sudah seharusnya Pemerintah mengambil langkah cepat mengatasi kelangkaan air bersih di Kota Sorong.
Sumber air bersih dari Warsamsum yang dijanjikan Pemkot bahwa tidak lama lagi warga Kota Sorong sudah bisa nikmati air bersih itu pun tak tau realisasinya sampai dimana.
“Selain itu saya perhatikan masih banyak jaringan-jaringan pipa yang bocor dan perlu ditindak lanjuti.” Ungkapnya.
Dikatakannya bahwa kendala lain yang mengakibatkan tidak mengalir air itu adalah karena kondisi air bersih dari sumber Kali remu untuk kebutuhan air bersih oleh warga di 41 kelurahan sudah tidak memungkinkan, karena debit air sudah menurun sementara jumlah pelanggan semakin meningkat.
Fonataba berharap kelangkaan air bersih di Kota Sorong ini akan segera diteratasi. Jangan sampai terkesan ada pembiaran agar bisnis air bersih yang dijual melalui mobil-mobil tanki semakin marak.
“Kasihan masyarakat kita sudah bayar biaya air tiap bulan masih pula beli air melalui Mobil Tanki air yang harganya sudah ratusan ribu sesuai jumlah yang dipesan oleh warga.” pungkasnya.