TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar di kampus, tetapi juga di luar kampus, yaitu dilingkungan masyarakat. Untuk mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika, maka diperlukan media yang mendukung.
Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pada Masyarakat (KKN-PPM) merupakan sebuah media yang efektif dan edukatif. Mahasiswa diterjunkan di tengah-tengah masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
Mereka akan dapat menangkap dan menghayati denyut nadi kehidupan masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada sehingga persoalan-persoalan, sumber-sumber daya yang telah dan belum dimiliki, dan solusi-solusi yang diperlukan sesuai dengan aspirasi.
Pada prinsipnya KKN-PPM merupakan salah satu kegiatan pengabdian pada masyarakat, yang dilakukan perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang diperoleh, hasil hasil penelitian dibidang IPTEKS untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Pelaksanaan KKN-PPM merupakan kegiatan akademik perguruan tinggi, yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma. Pengembangan KKN-PPM XLIX dilaksanakan dalam masa Pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di Provinsi Maluku. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam melaksanakannya.
Melalui KKN PPM edisi Covid 19 ini, KKN kali ini untuk pertama kalinya dilaksanakan secara daring yaitu, mahasiswa berada di tempat KKN sedangkan instruktur berada di Kota Ambon. Pertemuan dan koordinasi evaluasi dilakukan secara daring.
Tujuan KKN PKM di Kabupaten Baru, Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara adalah Mahasiswa bersama sama dengan seluruh elemen masayarakat yang ada di tempat KKN tersebut secara bersama sama memutus mata rantai penularan covid 19.
Mahasiswa di 3 kabupaten/kota ini akan menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan mereka secara mandiri bersama masyarakat. Mitra KKN PPM adalah; Dusun Kotbesy, Desa Kecamatan Waelatan, Kabupaten Buru; Kelurahan Ketsoblak, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual; Gereja Bethania Wah Ngufar, Klasis Pulau-pulau Kei Kecil dan Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara; Dan Ohoi Wab Ngufar, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara.
Pelaksanaan KKN PPM ini sejak 22 Juni–31 Juli 2020, Mahasiswa KKN PPM XLVIII terdiri dari Mahasiswa Kesehatan dan Teologi. Penyerahan mahasiswa KKN pada 3 kabupatan/kota oleh Instruktur KKN, Mutiara D. Utama dilakukan secara Virtual yaitu Instruktur di Kota Ambon dan mahasiswa bersama Kepala Desa serta Ketua Majelis Jemaat di tempat KKN PPM.
Instruktur KKN PPM, Mahasiswa KKN-PPM bersama dengan seluruh elemen masyarakat dan jemaat melaksanakan 11 program KKN-PPM yaitu:
- Ibadah bersama dengan jemaat baik dalam ibadah kemitraan maupun ibadah kategorial yang dilakukan setiap hari Rabu, Kamis, Jumat dan Minggu selama masa KKN
- Mahasiswa KKN-PPM melakukan sosialisasi, dan juga edukasi pencegahan dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 dengan mempraktekkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama dalam melaksanakan program 3M yaitu, Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak
- Praktek Pembuatan Hand Sanitizer
- Praktek Pembuatan dan Penyemprotan disinfektan di rumah, dan kantor kantor desa
- Pembagian produk edukasi bagi masyarakat
- Pembagian produk ddukasi di Masjid dan Gereja
- Pembagian Masker bagi masyarakat
- Pembagian tempat sampah di kantor desa dan tempat umum
- Pembagian tempat mencuci tangga di kantor desa dan tempat umum
- Penataan Keuangan Ohoi Wab Ngufar
- Penataan Administrasi Gereja Bethania
- Pelayanan Ibadah
- Membantu masyarakat dalam setiap kegiatan di desa dan jemaat
Menurut salah seorang warga Desa Ohoi Wab Ngafur, Yeri Rahakratat, seluruh program KKN Mahasiswa UKIM yang dilaksanakan di Ohoi Wab Ngufar sangat bermanfaat. “Terutama dalam pengetahuan tentang Covid-19, dan cara mencegah penyebaran Covid-19 di Ohoi Wab Ngufar,” kata dia lewat siaran pers yang diterima Teropongnews.com, di Ambon, Rabu (12/8).
Selain pengetahuan yang bertambah menurut Eni Ethuan, mahasiswa KKN juga membantu pelayanan di jemaat di Gereja Bethania. Sementara itu, Kepala Dusun Kotbesy, Agus Wael memberikan pujian kepada mahasiswa KKN UKIM yang sudah banyak membantu masyarakat dalam melakukan edukasi dan praktek perilaku hidup bersih dan sehat.
“Saya yakin dengan produk edukasi yang diberikan, maka pencegahan covid 19 di dusun Kotbesy dapat dilakukan,” ujar dia.
Lurah Ketsoblak, Andreas Rafra, SH memberikan apresiasi yang tinggi kepada Mahasiswa KKN di Kelurahan Kotbesy, karena sudah membantu pemerintah dalam melakukan edukasi pencegahan penyebaran Covid-19 kepada masyarakat dikelurahan tersebut.
“Selain produk edukasi, saya juga mengucapkan terima kasih atas sumbangan berupa masker, tempat cuci tangan dan tempat sampah bagi kantor lurah dan tempat umum,” ujar Lurah.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Pejabat Ohoi Wab Ngufar. Menurutnya, Program Mahasiswa KKN di Ohoi Wab sangat membantu, bahkan edukasi dan sumbagan produk edukasi pencegahan penyebaran covid 19 juga diberikan ke tempat ibadah seperti Masjid dan Gereja.
Kesimpulan pelaksanaan 13 Program KKN PKM Angkatan XLIX yang dilaksanakan Mahasiswa UKIM selama 6 minggu lebih bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat, karena setiap mahasiswa melakukan edukasi dan juga mempraktekan PHBS di setiap rumah penduduk sehingga masyarakat langsung memperoleh pengetahuan dan praktek pencegahan penyebaran covid 19, melalui Program 3M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.
Setelah melaksanakan kegiatan KKN PPM-nya selama 6 minggu, maka pada tanggal 3 Agustus 2020, instruktur KKN-PPM, Mutiara Utama menarik mahasiswa di 3 kabupaten/kota dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat yang sudah menerima mahasiswa KKN-PPM Angkatan XLIX.
“Saya juga berterima kasih kepada Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UKIM dan Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku yang telah memberikan dukungan penuh,” tandas Mutiara Utama.