TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Anggota DPR Papua Dapil 7, Fauzun Nihayah melakukan pengawasan dan sosialisasi Perdasus Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil.
Dihadapan puluhan peserta mahasiswa yang hadir, Fauzun Nihayah mengatakan, Orang Asli Papua (OAP) harus memperoleh kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak, untuk menjadi manusia Indonesia yang cerdas, bermartabat dan mampu bersaing pada taraf nasional dan internasional.
Dan itu harus diberikan juga ke masyarakat adat yang ada di Papua yang masih tersebar dibeberapa wilayah. Dalam rilis yang diterima Teropongnews.com, Fauzun mengaku, penyelenggaraan pendidikan di Papua belum mampu menjawab berbagai masalah dan tantangan selaras dengan dinamika kebutuhan kehidupan lokal, nasional dan internasional, melalui pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang cerdas, berkarakter dan bermartabat.
“Untuk itu kita harus terus menjadi pelopor terutama adik-adik mahasiswa menjelaskan ke masyarakat pentingnya mendapat pendidikan yang layak khususnya untuk masyarakat adat yang terpencil di wilayah kalian jika ada,” ungkap Fauzun yang sekaligus sebagai sekretaris Komisi V DPR Papua yang membidangi pendidikan, Jumat (31/7).
Ia menilai, dalam mendukung optimalisasi Perdasus tersebut, semua tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan mahasiswa harus saling bersinergi untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi komunitas adat terpencil, sebagaimana yang telah diatur dalam Perdasus nomor 3 tahun 2013 tersebut.
Yang tak kalah penting, dirinya berharap, adanya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan tidak terkecuali bagi komunitas adat terpencil, karena itu sebagai upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sendiri.
Salah satu mahasiswa asal distrik Obaa Kabupaten Mappi, Emmanuel sebagai peserta sosialisasi menyampaikan terima kasih atas kepedulian Anggota DPR Papua dapil 7 (Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digoel), Fauzun Nihayah yang telah memberikan pemahaman ke mereka terkait pelayanan pendidikan bagi komunitas adat terpencil tersebut. Di Mappi juga diakuinya masih banyak yang belum tersentuh pendidikan dengan baik di beberapa kampung yang ada di pedalaman.
“Ibu sebetulnya sudah sering mengajari kami banyak hal dan beliau juga sering membantu kegiatan kami dan kebetulan saat ini selain sosialisasi Perdasus ibu juga serahkan bantuan untuk kelancaran kegiatan kami perayaan dies natalis asrama mahasiswa Mappi, semoga banyak wakil rakyat yang seperti ibu jadi ditengah kekurangan kami ada yang membantu,” ungkap Emmanuel sebagai ketua asrama mahasiswa Mappi Kotaraja.