TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Media sosial (medsos) ramai memposting kabar, bahwa sejumlah guru kontrak di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) di tipu oleh Orang Tak Dikenal (OTK) lewat Short Message Service (SMS), dan telepon. Akibatnya, jutaan rupiah raib.
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Bursel, Dulla Tualeka membenarkan postingan di medsos tersebut. Menurut dia, korban ada di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Kapala Madan, Leksula, Fena Fafan, Wamsisi dan Namrole.
Kejadian tersebut, kata dia, bukan hanya terjadi di Kabupaten Bursel saja, tetapi juga terjadi di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah diselidiki, ternyata pelaku melakukan komunikasi dengan menggunakan nomor kontak yang sama kepada beberapa korban, baik yang ada di Kupang maupun Kabupaten Bursel.
“Saya telah ditanya oleh Fraksi PPP, saat rapat kerja di kantor DPRD Kabupaten Bursel, dan saya sudah mengakui adanya penipuan itu. Untuk Kabupaten Bursel, aksipenipuan yang dilakukan, selalu mengatasnamakan Kepala BKSDM, dan iu sering terjadi di setiap momen tes CPNS. Bahkan saya sudah melaporkan secara lisan kasus penipuan ini ke pihak Kepolisian Sektor Namrole, dan menurut Pak Kapolsek, masalah ini akan segera dilaporkan ke Polres Pulau Buru, karena saat ini personil di Polsek Namrole sangat kurang, dan yang membidangi pelaporan kasus penipuan itu tidak ada,” kata Tualeka saat dihubungi dari Ambon, Kamis (18/6).
Dia mengungkapkan, ada salah satu korban berinisial BS bersama keluarganya, yang datang menemuinya, dengan membawa bukti berupa kwitansi, transfer bank dan rekaman percakapan antara si pelaku dan si korban.
Dalam aksinya, pelaku meminta uang sebesar Rp 4 juta kepada korban, dan menjanjikan kepada korban akan diloloskan sebagai PNS dari tenaga guru kontrak. Pelaku, lanjut Tualeka, kemudian meminta korban untuk mentransfer uang sebanyak Rp2 juta sebagai uang muka, dan sisanya setelah lolos, serta diangkat menjadi PNS.
Untuk itu, Tualeka berharap, agar masyarakat di Kabupaten Bursel khususnya para guru kontrak, untuk tidak mudah percaya dengan berita hoax atau berita bohong, yang dihembuskan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, apalagi mengatasnamakan Kepala BKSDM, untuk memperkaya dirinya dengan melakukan berbagai cara kejahatan. Apalagi dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
“Kepada masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Kabupaten Bursel khususnya, agar berhati-hati ketika ada orang yang mengaku sebagai Kepala BKSDM, dan menelpon dengan nomor kontak yang sama, seperti yang digunakan pelaku kejahatan kepada target atau korban, jangan mudah percaya karena itu modus baru kejahatan penipuan,” tegas dia.
Tualeka juga meminta pihak kepolisian, agar terus melakukan langkah-langkah penyelidikan, agar oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dan pelaku kejahatan penipuan itu segera ditangkap.
“Dan diberi sanksi hukuman sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku di NKRI. Agar kedepan, tidak ada lagi kejahatan seperti ini, dengan tujuan untuk memperkaya diri,” harap Tualeka.