Sorong,TN – Tim Dokter Satgas Covid-19 Kota Sorong dr.Farida Siagian, mengakui pemeriksaan sampel swab masih lambat. Pasalnya, kota Sorong masih bergantung dengan pemeriksaan dari laboratorium Balitbangkes Makassar.
“Harusnya kalau untuk protokol, positif pertama pemeriksaan swab kedua 14 hari setelah itu 7 hari. Kita kan agak lambat disitu karena kita masih bergantung ke Makassar, dan kita punya sarana prasarana juga masih belum memadai,”ujar dr. Farida Siagian di posko gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 kota Sorong, Rabu (03/06).
Menurut dr. Farida Siagian, meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Sorong merupakan sebuah prestasi yang artinya semakin dekat masyarakat menghadapi kenyataan.
“Kalau kami dari sisi medis, semakin banyak kasus buat kami itu prestasi. Bukan karena banyak kasus tapi dalam arti kita semakin dekat kita dengan kenyataan, karena angka 56 itu bisa saja di masyarakat 5600. Itu seperti fenomena gunung es karena kita lambat sebab masih bergantung dengan lab di Makassar ,”tuturnya
Disamping itu, faktor kesembuhan pasien Covid-19 juga tergantung pada imun tubuh pasien. Sebab, imun tubuh yang melemah dapat memperlambat proses penyembuhan.
“Kemarin kami sempat melakukan kunjungan ke tempat karantina di kampung salak. Kami sudah melihat beberapa faktor yang belum terpenuhi dan banyak dari mereka yang menyampaikan keluhan seperti siapa yang nanti yang akan membayar kontrakan, itu bisa membuat mereka jadi stres. Dari stres itu mungkin saja dia harusnya sudah negatif tapi karena stres jadi positif lagi,”pungkasnya.