Merauke, TN – Pemberlakuan new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19, rencananya akan diberlakukan pada 5 Juni 2020 untuk 102 kabupaten/kota di Indonesia. Terkait ini, masyarakat diharapkan tidak serta merta membuang protokol Covid-19 yang dianjurkan pemerintah, agar menekan penyebaran Virus Corona.
Penanggung Jawab Tim Medis Covid-19 RSUD Merauke, dr. Hendra Sihombing, Sp.P, berpendapat, bahwa jika new normal diberlakukan, masyarakat harus lebih disiplin, bahkan lebih ketat lagi untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Supaya tidak ada kasus baru setelah new normal. Sebab, pertimbangan kondisi ekonomi negara, sehingga new normal diberlakukan,” ujarnya dalam wawancara telepon, Senin (1/6).
Menurutnya, wajib masyarakat menggunakan masker, jaga jarak, tidak kumpul-kumpul, jaga kebersihan pribadi, gunakan hand sanitizer, rajin cuci tangan pake sabun. Selain itu, mengkonsumsi makanan dan minum yang sehat, tidak merokok, tidak minum minuman alkohol (minuman keras), karena alkohol dapat melemahkan fungsi kekebalan tubuh, juga istirahat yang cukup dan tidak stres.
dr. Hendra mengaku, masih melihat sendiri kepatuhan masyarakat terutama dalam menggunakan masker masih sangat rendah di Kota Merauke. Para pengendara sepeda motor misalnya, mereka tidak bermasker dan tidak mengenakan helm. Sedangkan di Merauke saja masih ada menderita positif Covid yang belum sembuh.
Ia menyebut, secara umum, di Indonesia penambahan kasus baru per hari bisa mencapai 300-400 pasien. Jumlah peningkatan masih sangat besar ini, jika ditambah lagi masuk new normal, aktivitas kembali normal, jika tidak diimbangi perilaku pencegahan yang baik, maka akan sangat mengkhawatirkan.
“Sebelum new normal life, pemerintah dan semua pihak harus gencar mensosialisasikan pemberlakuan ini, dan apa peran masyarakat dalam menghadapi normal baru nanti,” tambahnya.
Terlebih, kegiatan persekolahan menurut dia, terkait belajar mengajar sebaiknya tetap dilakukan di rumah saja, dan menggunakan media yang tersedia. dr. Hendra mengaku, sangat setuju dengan pernyataan sikap dari Ikatan Dokter Anak Indonesia yang mengatakan, kegiatan persekolahan tetap diliburkan hingga Desember 2020.
“Sebenarnya, new normal life ini tepat dilakukan ketika angka penambahan Covid-19 menurun dan melandai. Jumlah kesembuhannya naik signifikan, dan angka kematian berkurang bahkan sangat rendah. Kalau untuk saat ini, new normal menurut saya belum tepat, tetapi untuk keselamatan ekonomi, maka mau tidak mau itu harus dilakukan. Untuk itu kedisiplinan masyarakat dalam melindungi diri dan keluarga wajib ditingkatkan,” tegasnya.