TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Bencana tanah longsor terjadi di jalan poros Palopo-Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), sehingga menyebabkan putusnya akses jalan dilokasi itu. Diduga, bencana tanah longsor itu disebabkan oleh alih fungsi lahan, dan ditambah curah hujan yang tinggi.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku, telah meninjau daerah itu beberapa waktu yang lalu, sebelum kejadian tanah longsor, dan meminta masyarakat tidak bermukim disekitar jalan dimaksud.
“Jadi dugaan sementara, terjadinya longsor yang memutuskan jalan penghubung Palopo-Toraja, karena adanya alih fungsi lahan dan diperparah dengan curah hujan yang tinggi. Kita juga sudah tinjau lokasi sebelum kejadian, dan pada saat itu kita sudah sampaikan ke masyarakat untuk tidak lagi bermukim disana,” ungkap Nurdin kepada wartawan, Minggu (28/6).
Ia menyebutkan, hingga saat ini akses jalan bagi masyarakat tidak terganggu, karena Pemerintah Provinsi Sulsel sudah membuka jalur baru Rantepao-Bua.
“Akses masyarakat tidak terganggu dengan kejadian ini, karena pemerintah provinsi sudah membuka jalur baru Rantepao-Bua. Itu jauh lebih dekat, medannya juga tidak terlalu ekstrim. Sementara itu, jalan yang mengalami kerusakan berstatus jalan nasional, sehingga menjadi kewenangan pemerintah pusat,” sebutnya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menambahkan, hingga saat ini tidak ada korban jiwa sesuai laporan dari Wali Kota Palopo.
“Saya sudah mendapat laporan dari Wali Kota Palopo tidak ada korban jiwa. Balai Jalan nasional juga diharapkan segera mengambil langkah strategis, serta tentunya BPBD dan UPT Dinas PU juga akan segera turun ke sana,” tandas Gubernur.