Makassar, TN – Berbagai langkah dan terobosan yang telah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam menangani penyebaran Virus Corona terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Ini terlihat dari penyebarannya yang mengalami penurunan.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Ichsan Mustari mengatakan, 12 wilayah atau daerah aman di Sulsel, lantaran angka reproduksi efektif (Rt) dibawah satu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Sebanyak 12 wilayah yang dinyatakan aman dan dikelompokkan dalam Rt dibawah satu, dengan jumlah pasien positif nol,” kata Ichshan Mustari kepada wartawan, di Makassar, Senin (1/6).
Sampai saat ini angka sembuhan semakin tinggi dan kasus Covid-19 semakin menurun bahkan angka reproduksi virus pun menurun di posisi dibawah satu, yang sebelumnya capai angka 3,8.
Berikut Kabupaten yang telah dinyatakan aman dari Covid-19, yakni Bantaeng, Barru, Bulukumba, Enrekang, Jeneponto, Selayar, Pangkep, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Palopo, dan Pinrang.
Selain itu, Ia mengungkapkan pernyataan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang mengandung harapan, tentang berakhir pandemi Covid-19 pada akhir Mei 2020 dapat dimaknai, bahwa proses penanganan Covid-19 segera berakhir.
“Pernyataan itu berlandaskan pada indikator, bahwa pada pertengahan Mei 2020, kurva orang yang terpapar Covid-19 di Sulsel melandai. Jumlah pasien yang sembuh mencapai 39 persen lebih. Ini rasio tertinggi secara nasional,” ungkap dia.
Ia menjelaskan, wabah Covid-19 memang tidak bakalan habis sama sekali, sampai vaksin dan obat-obat ditemukan. Tetapi bisa ditangani secara medis dalam kondisi normal. Jumlah persediaan kamar rumah sakit jauh melebihi cukup.
Demikian juga dokter dan fasilitas untuk karantina terpusat. Indikator-indikator tersebut, dan sistem penanganan yang tertata baik dilakukan terpusat di Makassar diharapkan bahwa pandemi Covid-19 di Sulsel selesai akhir Mei 2020.
“Pandemi Covid-19 memang berangsur melandai. Kejadian luar biasa atau pandeminya yang diharap selesai pada akhir Mei 2020. Virus Covid-19 tidak akan hilang, tetapi menjadi sakit biasa. Bukan lagi kejadian luar biasa atau pandemi,” tandas dia.