Makassar, TN – Memaksimalkan segala potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Provinsi Sulsel, maka Tim Penggerak (TP) PKK setempat mengagas penanaman Talas Satoimo, yang merupakan salah satu komuditas ekspor.
Untuk itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Lies F Nurdin, melakukan langsung penanaman perdana talas satoimo seluas lima hektar di areal perkebunan Gedung Olah Raga (GOR) Sudiang, Makassar, Minggu (31/5).
Lies mengaku, lima hektare lahan ini dipersiapkan sebagai pusat program pengembangan dan edukasi bagi budidaya talas satoimo, tanaman obat-obatan, sayuran, buah hingga tanaman hias.
“Berkat dukungan dari sejumlah OPD. Diantaranya Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel sebagai penyedia lahan untuk dikelola, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulsel sebagai penyedia fasilitas pengairan tumbuhan, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel penanaman talas satoimo dan lainnya, dapat berjalan sesuai rencana,” ungkap Lies.
Dia menjelaskan, upaya dalam melakukan budidaya ini sebagai langkah menjamin perekonomian dan ketahanan pangan, serta pusat edukasi tanaman talas di Sulsel.
“Budidaya talas satoimo dan lainnya akan terus dikembangkan ke daerah lainnya di Sulsel, termasuk yang telah dilakukan di sepuluh daerah di Sulsel, karena tanaman ini memiliki kandungan kolagen dan anti oksidan tinggi, dan merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel, Andi Ardin Tjatjo menambahkan, waktu tanam talas satoimo tidak terlalu lama hanya sekitar 4 sampai 5 lima bulan, dan permintaanya sangat besar khususnya dari negara jepang.
“Saat ini permintaan talas satoimo dari Jepang hingga 127 ribu ton. Sementara, Sulsel hanya mampu mensuplai satu ton, sehingga menjadi potensi untuk terus dikembangkan, apa lagi waktu budidaya tidak terlalu lama,” katanya.
Dia mengaku, talas satoimo ini merupakan salah satu komoditi penggerak ekspor Sulsel yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan Sulsel.
“Talas satoimo merupakan komoditi penggerak ekspor Sulsel. Disamping pendapatan, budidya talas satoimo juga memperkuat ketahanan pangan kita,” jelas Andi Ardin.
Pembibitan talas satoimo juga tengah dikembangkan di lahan seluas 20 hektare di wilayah Kabupaten Enrekang. Pengembangan bibit ini juga akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang berminat mengembangkan tanaman umbi-umbian ini.