Makassar, TN – Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulsel melakukan halal bi halal setelah hari raya Idul Fitri, tapi pada tahun ini karena ada pandemi Covid-19, maka hanya dilaksanakan secara virtual, Rabu (27/5).
Halal bi halal ini diikuti Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman, Sekretaris Daerah Sulsel Abdul Hayat Gani, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Kepala Daerah se-Sulsel, hingga jajaran perbankan. Adapula Ketua Organisasi Keagamaan, dan Kemasyarakatan.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan, suasana ramadhan dan Idul Fitri tahun ini sangat berbeda, karena keterbatasan di tengah pandemi covid-19, namun itu tidak boleh melemahkan, melainkan saling menguatkan.
“Suasana Ramadhan dan idul fitri yang telah dilewati sangat berbeda tahun ini, dan halal bi halal hanya bisa dilakukan secara virtual, ini tentu merupakan pengalaman pertama. Namun demikian, kondisi ini tidak boleh melemahkan kita,” kata Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah menekankan di momen hari raya Idul Fitri, dan ditengah pandemi Covid-19, kepala daerah dituntut untuk inovatif dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel siap untuk memberikan support.
“Dimomen lebaran ditengah pandemi Covid-19 ini, Pemerintah Provinsi Sulsel terus mensupport dalam upaya penanganan Covid-19, serta kepala daerah dituntut untuk inovatif serta pemerintah harus membiasakan masyarakat, untuk melakukan pola hidup yang baru. Tetap memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak,” imbuhnya.
Nurdin Abdullah menyampaikan mohon maaf lahir dan bathin, semoga upaya yang terus dilakukan dapat mengakhiri pandemi ini.
“Pandemi ini tentu membuat kita prihatin, karena terjadi peningkatan. Karena itu, kita harus saling menguatkan dan menopang. Bersinergi untuk melalui masa-masa sulit ini, serta saya bersama keluarga besar menyampaikan mohon maaf lahir dan bathin. Semoga Allah meridhoi perjuangan kita dan pandemi Covid-19 ini segera berakhir,” tutupnya.
Sementara itu Ustads H Usman Jasad dalam hikmah halal bi halal yang ia bawakan, menyampaikan pentingnya mengendalikan amarah.
“Salah satu sifat yang dimiliki setiap manusia adalah sifat marah. Ini manusiawi, tetapi harus dikendalikan. Perjuangan melawan amarah tentu tidak mudah, karena yang dilawan adalah diri sendiri,” tuturnya.
Ia membeberkan, kebiasaan marah memberikan efek buruk bagi diri sendiri. Pertama, dapat merusak kesehatan tubuh, dimana orang yang punya kebiasaan marah rentan terkena serangan jantung.
Kedua, kebiasaan marah bisa merusak pergaulan. “Jangan marah, balasannya adalah surga. Bukan hanya di akhirat, tapi di dunia,” ucapnya.