Manokwari,TN- Juru bicara gugus tugas penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnold Tiniap,M.Empid mengatakan, orang tanpa gejala (OTG) yang terdeteksi virus corona bertambah, hal ini berpotensi pada meningkatnya pasien positif.
Karena itu, Pemerintah daerah Kabupaten/ Kota se-Papua Barat sudah menyiapkan sarana untuk menampung orang yang terdeteksi OTG, ODP dan PDP supaya mereka menjalani karantina terpusat.
“Sampai yang OTG, ODP dan PDP bertambah maka daerah-daerah harus sudah menyiapkan sarana untuk dilakukan karantina terpusat, hal ini dilakukan untuk menekan melajunya angka pasien positif mulai dari suspek ini” ” kata dr Arnold Tiniap saat memeberikan keterangan pers kepada awak media melalui melalui aplikasi zoom, Senin (18/5).
Arnold Tiniap mencontohkan daerah yang sudah menyiapkan tempat untuk karantina terpusat yaitu Kabupaten Teluk Bintuni dan Kota Sorong, yang lain diharapkan mengikuti kedua daerah ini.
Bertambahnya angka OTG, ODP dan PDP karena cueknya masyarakat mengikuti anjuran pemerintah melalui protokoler kesehatan yaitu, menggunakan masker, budayakan cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, tidak boleh berjabat tangan, kemudian kurangi keluar rumah jika ada keperluan yang mendesak dan urgen.
“Sesuai laporan dari banyak orang dan pengamatan selama ini banyak masyarakat yang belum mau menggunakan masker pada saat beraktifitas di luar luar terurama tempat-tempat keramaian., hal ini berpotensi terjadi transmisi lokal” ujarnya.
Dijelaskan Sekertaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat itu bahwa penambahan OTG Papua Barat Senin 18 Mei 2020 sebanyak 57 orang berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni 19, Kamana 12, Sorong 13, Manokwari 9, Raja Ampat 3 serta Kota Sorong 1 sehingga totalnya 1079 orang, sementara dipantau 763 dan selesai dipantai 316 orang.
Orang dalam pemantauan penambahan hanya 2 orang dari Kabupaten Raja Ampat 1 serta Kota Sorong 1 orang jadi totalnya 932 orang sementara dipantau 126 orang dan selesai dipantau 806 orang.
Pasien dalam pengawasan (PDP) ada penambahan 3 orang dari Kabupaten Teluk Bintuni 2 orang serta Raja Ampat, sehingga totalnya 69 orang, masih dalam pengawasan 18 dan sudah selesai pengawasan 51 orang.