Zakiah: Masalah Stunting Pada Anak Jadi Isu Nasional

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Depok, Zakiah. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, DEPOK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menggelar sosialisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Kesehatan Balita secara dalam jaringan (daring).

Kegiatan ini diikuti oleh dokter, bidan, perawat di Poli Anak/KIA di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, bidan praktik mandiri maupun anggota IBI Cabang Kota Depok.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Depok, Zakiah mengaku, salah satu indikator pembangunan suatu bangsa tercermin dari besaran status gizi balitanya.

Saat ini permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak menjadi isu nasional yang harus segera ditangani, agar target nasional sebesar 14 persen di tahun 2024 dapat terlampaui.

“Untuk mencapai target tersebut membutuhkan kerja keras dan kerja cerdas, diantaranya melakukan deteksi dini permasalahan gizi balita, dengan melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita,” ungkapnya kepada wartawan, di Depok, di sela-sela acara tersebut, Senin (29/5/2023).

Zakiah menjelaskan, kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan tersebut merupakan salah satu upaya, untuk mencapai status gizi dan derajat kesehatan balita yang lebih optimal, apabila dilakukan secara rutin setiap bulan.

Meliputi penilaian pertumbuhan anak yang terdiri dari penimbangan, pengisian buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan plotting titik pertumbuhan pada grafik Kartu Menuju Sehat (KMS).

Lalu, pencatatan dan pelaporan hasil pemantauan pertumbuhan secara manual dan elektronik ke dalam sistem Sigizi Terpadu, pemberian penyuluhan dan/atau konseling pada semua ibu/pengasuh, serta tindak lanjut setiap kasus gangguan pertumbuhan dan tindak lanjut dalam bentuk kebijakan dan program di tingkat masyarakat, serta meningkatkan motivasi untuk memberdayakan keluarga.

“Berdasarkan SPM Pelayanan Kesehatan Balita dalam setahun, sebaiknya anak ditimbang minimal sebanyak delapan kali dan diukur panjang atau tinggi badannya, minimal sebanyak dua kali serta dipantau perkembangannya minimal sebanyak dua kali. Kegiatan ini dapat dilakukan baik di keluarga, Posyandu, PAUD maupun Fasilitas Pelayanan Kesehatan,” sambungnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta mampu melaksanakan pemantauan pertumbuhan balita pada fasilitas pelayanan kesehatan, dan melakukan pencatatan pada Buku KIA.

“Dengan menerapkan konsep pemantauan pertumbuhan dan perkembangan yang pada akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan balita di Kota Depok,” tandasnya.