Berita

Wattimury Prihatin Kondisi Warga di Buano Utara

×

Wattimury Prihatin Kondisi Warga di Buano Utara

Sebarkan artikel ini

Ambon, TN – Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury mengaku prihatin, melihat kondisi warga di Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

1065
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Maluku beberapa waktu lalu, menyebabkan ratusan rumah warga di Buano Utara, Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, terendam banjir. Akibatnya, sekitar 119 Kepala Keluarga (KK) harus menyelematkan diri dengan cara mengungsi.

Kondisi itu semakin parah setelah Danau Amaola ikut meluap hingga ke rumah warga. Pengungsi paling parah berada di sekitar danau berjumlah 716 orang. Mereka mengungsi setelah ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. 

“Saat DPRD melakukan kunjungan kerja ke sana (Desa Buano), jujur saja, kami sangat prihatin. Bayangkan saja, lingkungan dengan genangan air serta lumpur yang banyak, serta masih ada penduduk yang mendiami lokasi tersebut, sangat mengerikan,” kata Wattimury kepada wartawan saat dihubungi dari Ambon, Sabtu (21/3).

DPRD Provinsi Maluku, kata dia, telah menggelar pertemuan dengan Raja, Saniri Negeri, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Dalam pertemuan itu, lanjut Wattimury, ada beberapa hal yang akan diperjuangkan DPRD, yakni melakukan pengkajian terhadap penyebab genangan air tersebut, dan segera melakukan perencanaan teknis, untuk mengatasi genangan air tersebut.

“Perencanaan teknis dilakukan setelah pengkajian dimaksud, sehingga langkah apapun yang diambil bisa tepat dan bermanfaat. Nah, sejak tahun 2005 telah dibangun drainase, namun tidak ada manfaatnya. Pada titik tengah sumber genangan air ketinggian air mencapai 2 meter, dan jika musim penghujan menjadi lebih dari 3 meter,” katanya.

Menurutnya, dari sisi kesehatan, kondisi masyarakat Buano sangat rentan terserang berbagai macam penyakit. “Berdasarkan penjelasan Ketua Bappeda SBB, akibat genangan air telah menyebabkan timbulnya beragam penyakit, bahkan ada yang meninggal dunia. Dari segi lingkungan, masyarakat tidak bisa tinggal di lingkungan seperti itu,” tandas Wattimury.