Berita

Wattimena: Penyebab Utama Kemacetan di Ambon Adalah Laju Pertumbuhan Penduduk

×

Wattimena: Penyebab Utama Kemacetan di Ambon Adalah Laju Pertumbuhan Penduduk

Sebarkan artikel ini
Kegiatan Focus Grup Discusion (FGD) Bidang Perhubungan Darat dengan tema “Evaluasi Sararna Prasarana Jalan untuk Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas Kendaraan di Kota Ambon”, yang berlangsung di Hotel Manise, Selasa (19/7/2022). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di ruas jalan Jenderal Sudirman, dan ruas Jalan Tulukabessy kota Ambon perlu mendapat perhatian pemerintah.

Hal tersebut menjadi pembahasan utama dalam kegiatan Focus Grup Discusion (FGD) Bidang Perhubungan Darat dengan tema “Evaluasi Sararna Prasarana Jalan untuk Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas Kendaraan di Kota Ambon”, yang berlangsung di Hotel Manise, Selasa (19/7/2022).

“Sebagai regulator baik dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon diajak untuk dapat berpartisipasi dalam melihat permasalahan kemacetan yang semakin meningkat pada kedua ruas jalan tersebut,” kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena saat membuka kegiatan ini.

4906
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Menurutnya, penyebab utama kemacetan adalah laju pertumbuhan penduduk dan urbanisasi di Kota Ambon, yang turut menimbulkan pertambahan jumlah kendaraan bermotor sebagai penunjang aktivitas.

Sesuai data Dinas Pendapatan Provinsi Maluku tahun 2021, jumlah kendaraan bermotor roda empat dan roda enam yang beroperasi di Kota Ambon sebanyak 40.861 unit, sedangkan roda dua sebanyak 111.188 unit dengan rata-rata tingkat pertumbuhan kendaraan 10 persen per tahun.

“Namun di sisi lain, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang tinggi tidak diimbangi dengan pertumbuhan ruas jalan yang baru, dimana setelah dibangunnya Jembatan Merah Putih berdampak pada kepadatan arus lalu lintas kendaraan bermotor yang masuk ke pusat kota, karena hanya melalui jalan Jenderal Sudirman. Sebaliknya yang keluar pusat kota hanya melalui jalan Tulukabessy, sehingga menimbulkan kemacetan yang signifikan,” beber dia.

Wattimena berharap, dengan adanya FGD ini dapat mengoptimalkan sinergitas dan kerjasama antar institusi teknis bidang transportasi darat dalam memecahkan kemacetan, serta mendapat rekomendasi penataan transportasi yang efesien dan efektif secara berkelanjutan.

“Dinas teknis lingkup pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan Pemkot Ambon, kiranya dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang signifikan dan bermanfaat bagi upaya mengatasi kemacetan,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Kapolda Maluku, Irjen Pol. Lotharia Latif dalam paparannya mengatakan, selain peningkatan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan penambahan ruas jalan, penyebab kemacetan juga adalah penggunaan badan jalan tidak sesuai peruntukan, dan ketidakdisiplinan dalam berlalu lintas.

“Berubahnya fungsi badan jalan sebagai tempat berjualan di Pasar Mardika, juga sebagai tempat parkir kendaraan turut berimbas pada kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas,” ungkapnya.

Terhadap persoalan ini, Kapolda Maluku menyatakan, sudah saatnya pemerintah membuat terobosan jalan alternatif baru sehingga kemacetan dan kesemerawutan di beberapa ruas Kota Ambon dapat teratasi.