Watora : Cegah Lajunya C-19, Karantina Terpusat Solusinya

Anggota MRPB, Ismai Ibrahim Watora,S.H.,M.T. (Foto : Abe/TN)

Manokwari,TN– Corona virus disease 2019 (COVID-19) semakin meningkat baik pasien positif yang terpapar corona maupun penyebaran melalui pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (OPD) dan orang tanpa gejala (OTG).

Meningkatnya wabah corona di Provinsi Papua Barat mengakibatkan 7 daerah masuk zona merah atau daerah pasien positif yaitu, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Teluk Bintuni, Raja Ampat, Manokwari, Manokwari Selatan dan Fakfak.

Sedangkan lima daerah yang terdekteksi ada orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pamantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yaitu, Kabupaten Sorong Selatan, Tambrauw, Kaimana, Teluk Wondama dan Pegungan Arfak.

Sementara hanya Kabupaten Maybrat masih berada di wilayah hijau. Hal ini membuat anggota MRPB, Ismail Ibrahim Watora,S.H.,M.T angkat bicara.

Kepada wartawan Ismail Watora berharap kepada pemerintah provinsi Papua Barat maupun Kabupaten/ Kota supaya menyiapkan sarana karantina terpusat, tujuannya untuk menampung selain pasien positif sorona, warga yang masuk dalam OTG, ODP dan PDP juga dipisahkan.

“Kalau menurut saya itu penting untuk ada tempat atau lokasi yang disiapkan pemerintah daerah melalui gugus tugas COVID-19 untuk karantina terpusat yang dikhususkan untuk solusi penanganan COVID-19” kata Ismai Watora kepada wartawan usai dilantik sebagai anggota MRPB sisa masa jabatan 2017-2022 di Ruang Multimedia, lantai III Kantor Sekertariat Daerah Papua Barat, Rabu (20/5).

Watora juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mengikuti anjuran pemerintah yaitu melaksanakan protokoler kesehatan, physical distancing serta menjaga pola hidup sehat.