Waspada Potensi Cuaca Ekstrim Dalam Sepekan, Maluku Kategori Siaga

Logo Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat telah memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia, dimana saat ini diindikasikan terdapat potensi signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

“Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan, dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konektifitas,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG pusat, Guswanto dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Teropongnews.com, di Ambon, Sabtu (27/8/2022).

Diprediksi aktifnya fenomena MJO, aktifnya Gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan kondisi tersebut, kata dia, maka BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas tinggi yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 28 Agustus-03 September 2022, dapat terjadi di wilayah sebagai berikut:

1.Aceh
2.Sumatera Utara
3.Sumatera Barat
4.Riau
5.Kepulauan Riau
6.Jambi
7.Bengkulu
8.Sumatera Selatan
9.Kep. Bangka Belitung
10.Lampung
11.Kalimantan Barat
12.Kalimantan Tengah
13.Kalimantan Timur
14.Kalimantan Utara
15.Kalimantan Selatan
16.Sulawesi Tenggara
17.Sulawesi Barat
18.Sulawesi Tengah
19.Sulawesi Selatan
20.Maluku Utara
21.Maluku
22.Papua Barat
23.Papua

Sedangkan, lanjut Guswanto, untuk periode 3 hari kedepan yakni 27 -29 Agustus 2022), berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga, dsn perlu diwaspadai di wilayah sebagai berikut:

1.Bangka Belitung
2.Bengkulu
3.Sumatera Barat
4.Kalimantan Barat
5.Sulawesi Tengah
6.Maluku

Untuk itu, dia berharap, pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain; Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan; Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

“Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang; Menggencarkan secara lebih masif melalui sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi),” ungkap Guswanto.

Dia juga meminta, agar lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.

Guswanto juga meminta warga, untuk terus memonitor informasi perkembangan cuaca, dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail, untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui :

a. Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level Kecamatan;
b. Akun media sosial @infobmkg;
c. Aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
d. Call center 196 BMKG;
e. atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.