Wali Kota Ambon Ingatkan ASN Tidak Open House

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy saat memimpin apel bersama aparatur Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Selasa (11/5/2021). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengingatkan, agar semua Aparatur Sipil Negara (ASN), di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, untuk tidak melaksanakan open house saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

“Sesuai Kebijakan pemerintah pusat, secara khusus Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian PAN-RB, kita diharapkan menjadi contoh dalam tiap aktifitas dan kegiatan kemasyarakatan, dimana untuk merayakan idul Fitri ini, diharapkan tidak open house. Jangan sampai kita mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada pegawai yang open house,” kata Wali Kota saat memimpin apel bersama aparatur Pemkot Ambon, Selasa (11/5/2021).

Kebijakan untuk tidak melakukan Open House sudah dilaksanakan Pemkot Ambon sejak Idul Fitri tahun lalu, dan dilanjutkan pada hari raya Natal dan Tahun Baru 2021. Hal ini semata–mata, untuk melindungi masyarakat Kota Ambon dari penyebaran Covid-19.

Dikatakan Wali Kota, saat ini Kota Ambon telah berada berada di Zona Kuning atau resiko rendah peta resiko penyebaran Covid-19 di Maluku.

Itu artinya, tingkat penyebaran virus sudah dapat dikendalikan, namun persepsi publik tentang Covid-19 masih harus ditingkatkan dan disosialisasi, agar tingkat kematian dapat diminimalisir.

“Kalau meninggal dunia bukan karena Covid-19 tidak mempengaruhi skor kita. Tapi kalau karena Covid-19, sangat mempengaruhi skor kita. Walaupun kita sudah mengeliminir sekecil mungkin tingkat penyebaran Covid-19, tapi kalau tingkat kematiannya tinggi, akan sangat berpengaruh kepada skor penentuan zonasi,” ungkap dia.

Oleh sebab itu, Wali Kota berharap peran Lurah, Kades, dan Raja, untuk memberikan pemahaman kepada warga agar segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit bila ada gejala sakit.

“Saat ini orang segan ke rumah sakit, karena kalau ke rumah sakit identik dengan kematian. Oleh karena itu, orang tinggal saja di rumah. Nanti kalau sudah kronis baru ke rumah sakit, sehingga untuk antisipasi langkah-langkah medis itu sudah terlambat. Itu yang menyebabkan tingginya angka kematian,” ujarnya.

Wali Kota memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran ASN, baik anggota Satgas maupun petugas kesehatan, lantaran lewat hasil kerja keras yang dilakukan, Kota Ambon berhasil pindah dari zona oranye (resiko sedang) ke zona kuning (resiko rendah).

“Oleh karena itu, saya harus sampaikan apresiasi kepada seluruh aparatur Pemkot yang tidak pernah berhenti bekerja, dan tidak pernah lelah melayani masyarakat. Apresiasi yang sama juga saya sampaikan kepada Satgas yang tidak pernah lelah dalam melaksanakan tugas, untuk memberikan atensi bagi masyarakat,” tandasnya.