Berita

Upaya Mencari Kesembuhan Lewat Ruqyah Syar’iyyah

×

Upaya Mencari Kesembuhan Lewat Ruqyah Syar’iyyah

Sebarkan artikel ini
Salah satu peserta menunjukkan reaksi saat diruqyah. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Saat itu, di hari Minggu, (4/7/2021) pagi, puluhan orang mendatangi Masjid Haqqul Yaqin, yang berlokasi di jalan perikanan, kota Sorong.

1514
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Nampak laki-laki dan perempuan tengah duduk rapi mendengarkan ceramah yang diberikan oleh tim Al-Hijrah Ruqyah Centre Sorong mengenai pengobatan Ruqyah. Setelahnya itu, peserta diberikan pembekalan sebelum memasuki sesi Ruqyah.

Para peserta saat mendengarkan ceramah sebelum memasuki sesi Ruqyah. (Foto:Mega/TN)

Dengan niat ingin sembuh dari suatu penyakit, mereka diminta meluruskan niat untuk terbebas dari segala gangguan jin atas izin Allah, lewat ruqyah tersebut.

Tim juga membagikan kantong plastik dan air mineral untuk jaga-jaga jika nanti peserta ada yang mual kemudian muntah.

Pada sesi pertama belum ada reaksi apa-apa. Peserta masih khusyuk dengan diri masing-masing. Di pertengahan doa yang dilantunkan oleh tim, mulai terlihat ada yang muntah, mual-mual, dan berteriak.

Peserta yang menunjukkan reaksi semacam itu diminta untuk tetap fokus mendengar lantunan ayat suci Al-Quran yang dibacakan oleh tim. Suasana saat itu sontak membuat orang yang melihatnya merinding.

Sembari dibacakan ayat Al Qur’an, peserta yang menunjukkan reaksi segera dibantu oleh tim untuk memudahkan mereka mengeluarkan jin atau sihir dari tubuh peserta.

Peserta menunjukkan reaksi saat diruqyah. (Foto:Mega/TN)

Selanjutnya para peserta diarahkan memegang badan peserta lainnya, yang perempuan memegang tubuh (pundak) perempuan, begitu juga laki-laki memegang pundak peserta laki-laki sambil mengucapkan doa-doa.

Ruqyah, merupakan salah satu pengobatan dengan menggunakan lantunan ayat suci Al-Quran ini menjadi pilihan sebagian masyarakat untuk menyembuhkan suatu penyakit.

Mereka yang mengikuti Ruqyah tersebut awalnya memiliki bermacam keluhan seperti mudah marah, sering mimpi buruk, dapat melihat makhluk halus, jin, dan sebangsanya. Hal tersebut sangatlah menganggu kehidupan mereka, bahkan tak jarang gangguan tersebut bisa menyebabkan pertikaian dalam keluarga.

Peserta Ruqyah memegang pundak peserta lainnya sambil mengucapkan doa untuk kesembuhan. (Foto:Mega/TN)

Ketua praktikum Al-Hijrah Ruqyah Centre Sorong, Ust. Sumanti Ahmad S. Pd. I menjelaskan, bahwa kebanyakan penyakit yang diderita peserta adalah penyakit Ruhiyah.

“Penyakit Ruhiyah itu bermacam-macam, seperti penyakit hati yang paling banyak, yang awalnya emosi suka marah-marah, temperamental, dan ketika diruqyah banyak yang mengaku ketenangan jiwanya itu langsung didapat pada saat itu, “jelas Ust. Sumanti.

Selain penyakit Ruhiyah, pihaknya juga mendapati peserta yang terkena penyakit sihir dan juga Ain. Menurut Ust. Sumanti, penyakit yang paling banyak dialami peserta adalah penyakit Ain.

Apa itu penyakit Ain? Penyakit ini merupakan gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata yang disertai oleh perasaan iri dan dengki. Pandangan mata dipercaya bisa memengaruhi perasaan dan pikiran yang berdampak negatif bagi kesehatan.

Secara umum, penyakit ain adalah penyakit yang bisa menimpa seseorang yang menjadikan orang memiliki kecemburuan besar kepada orang lain.

“Kebanyakan dari peserta terkena penyakit sihir, penyakit Ain yang paling banyak kita dapat juga. Ain itu adalah salah penyakit yang paling banyak terkena kepada masyarakat. Penyakit Ain ciri-cirinya ketika kita punya suatu kelebihan seperti wajah yang cantik yang tampan, apalagi diupload disosmed tapi tidak dibentengi dengan kalimat-kalimat Allah maka bertubi-tubi nanti penyakit itu datang dari orang yang memandang dengan kekaguman tanpa berdzikir terlebih dahulu kepada Allah SWT, makanya itu bisa menyebabkan penyakit Ain, “jelasnya.

Oleh karena itu, saat diruqyah banyak peserta yang bereaksi seperti menangis, berontak dan lain-lain, karena disebabkan oleh penyakit Ain. Ust. Sumanti juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa mendoakan keberkahan terhadap sesuatu yang dikagumi, dan senantiasa meminta perlindungan oleh Allah SWT.

Sementara itu, ketua tim komunitas Al-Hijrah Ruqyah Centre Sorong Ust. Roqib Marikar Saud mengatakan bahwa kegiatan Ruqyah yang digelar bertujuan untuk mensyiarkan kepada masyarakat bahwasanya Al-Qur’an adalah penyembuh.

Untuk diketahui, tim komunitas Al- Hijrah Ruqyah Centre Sorong diketuai oleh Ustad Roqib Marikar Saud, dibawa naungan dua pondok besar, yakni
pondok modern Tahfidz Alghuroba yang dipimpin Ust. Aziz Achiriussubhi dan pondok modern tahfidz Nurul jannah Manokwari yang dipimpin oleh Ust.Rofiq Al-habib Saud. Komunitas ini sudah mempunyai empat cabang, yakni di Biak, Manokwari, Makassar, dan Sorong.

“Lewat kegiatan ini bagaimana kita mensyiarkan pengobatan Thibbun Nabawi, tujuannya untuk memperkenalkan semata-mata bahwasanya Al-Quran ini memang rekomendasi langsung dari Allah SWT sebagai syifa’ atau penyembuh, “ucap Ust. Roqib.

Ust. Roqib menuturkan, pihak Al-Hijrah Ruqyah Centre Sorong bahkan pernah meruqyah hingga 1000-an peserta. Tidak hanya di Sorong, tim juga sudah melakukan kegiatan serupa di beberapa daerah seperti di Distrik Babo, kabupaten Teluk Bintuni, kabupaten Waisai dan kota Biak.

“Biasanya kadang lebih 50 orang yang ikut Ruqyah ini, tapi saat ini ya mungkin karena kurang informasi kepada masyarakat jadi hari ini tidak terlalu banyak yang ikut. Kita punya niat, ingin tembus 100 Masjid dan alhamdulillah sekarang sudah ada sekitar 30 Masjid. Selain di Sorong kemarin saya Ruqyah massal di kota Biak, kemudian di Distrik Babo, dan Waisai. Di Biak itu bahkan kurang lebih pesertanya ada 1000-an orang, “ungkapnya.

Menurut Ust. Roqib, kesembuhan hanyalah milik Allah SWT, bukan dari dirinya. Sebab, ia bersama tim hanya sebagai wasilah saja atau perantara. Namun bahwasanya dengan Al-Quran terdapat kebaikan didalamnya, karena itu sudah janji Allah.

“Kita orang beriman tentu harus yakin, bahwa Al Qur’an adalah penyembuh, namanya kesembuhan adalah milik Allah SWT, tidak ada kesembuhan kecuali dari Allah SWT. Yakin bahwasanya dengan Ruqyah akan ada kebaikan di dalamnya dan perubahan,” terangnya.

Selain itu, kata Ust. Roqib, metode Ruqyah juga bisa menyembuhkan mereka yang kecanduan game online, bahkan kecanduan Narkoba. Rata-rata dari mereka yang mengikuti ruqyah tersebut berusia 30-an keatas, dan paling banyak dari kaum wanita.

“Setelah di ruqyah ada yang langsung sembuh total, ada juga yang perlahan. Mungkin dari kesungguhan orangnya, atau dia belum yakin, mungkin ada dosa-dosa yang selama ini dia perbuat dan dia belum taubati sehingga Allah masih tangguhkan kesembuhannya, ” pungkasnya.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pengobatan thibbun nabawi seperti bekam, Alfasdhu, gurah, dan Ruqyah, bisa datang ke rumah Ruqyah yang beralamat di melati raya KM. 9 atau bisa menghubungi contact Admin : 082399113383.

Disisi lain, pimpinan pondok modern Tahfidz Alghuroba Ust. Aziz Achiriussubhi menjelaskan bahwa Al-Hijrah Ruqiyah centre Sorong ini sudah berdiri cukup lama, dan rutin setiap minggunya mengadakan ruqyah massal.

“Sebelum Corona alhamdulillah sudah keliling-keliling, Ruqyah ini juga merupakan bakti sosial dari pondok modern Tahfidzul Qur’an Al-Ghuroba. Jadi dulu tiap Minggu kita memang sudah sosialisasikan kegiatan ini, namun seiring berjalannya waktu sejak kemunculan corona, kita jarang mengadakan rutinitas apalagi tahun kemarin sempat lockdown . Ini baru diadakan lagi, alhamdulillah kedepan mohon doa dan dukungannya, kita ingin mensyiarkan kepada masyarakat tentang Tauhid, memperkenalkan bahwasanya Al Qur’an juga sebagai penyembuh dari segala penyakit, “imbuhnya.

Ust. Aziz mengungkapkan, ruqiyah massal yang dilakukan bertujuan untuk mendeteksi keluhan-keluhan yang dialami oleh pasien, untuk selanjutnya diruqyah secara mandiri di rumah masing-masing.

“Ruqyah tidak hanya satu kali, karena Ruqyah massal ini kita mendeteksi masyarakat yang punya keluhan-keluhan dan itu bisa dilanjutkan dengan Ruqyah Mandiri, jadi nanti didatangi di rumah. Karena biasanya, lewat Ruqyah massal ini kita bisa mendeteksi ternyata ada pasien yang memiliki buhul di rumah, atau memiliki amalan yang tidak syar’i,”ungkapnya.

Tekait permasalahan tersebut, pihak Al-Hijrah Ruqyah Centre Sorong mempunyai tim di lapangan yang bertugas tiap hari Senin – Sabtu untuk meruqyah pasien di rumah.

“Bahkan sampai malam, kita mendatangi rumah pasien kemudian setelah itu kita memberikan sedikit tausiah, atau arahan bagaimana masyarakat ini kembali kepada Tauhidnya, “jelasnya.

Di zaman modern dengan teknologi canggih yang sudah banyak diciptakan, masih saja sebagian masyarakat yang mempercayai dukun atau yang lebih familiar disebut orang pintar. Padahal, Allah SWT adalah sebaik-baiknya penyembuh.

Rasa ketidaksabaran, dan hasil yang dirasa cukup lama terkadang membuat seseorang berbelok arah dan melenceng dari ajaran agama. Dengan iman yang lemah, memilih mendatangi dukun karena dirasa tepat untuk menyelesaikan masalah.

Saat ini banyak sekali dukun yang menggunakan atribut keislaman selayaknya ustadz atau kyai, sehingga mengecoh masyarakat awam dan mengira mereka adalah seorang ustadz yang bisa mengobati penyakit.

Kadang, dukun tersebut memamerkan kesaktiannya seperti kebal senjata tajam, kebal senjata api, bahkan bisa menggandakan uang, agar bisa menarik ‘pelanggan’.

“Karena sudah banyak tersebar di masyarakat soal dukun yang tidak syar’i ini. Kemudian ada juga yang menyamar sebagai ustad tapi arahannya kepada kesyirikan. Itu biasanya kita katakan Uskun alias ustad dukun, ada juga Kikun atau Kiyai dukun, ” sebutnya.

Biasanya Uskun dan Kikun ini memberikan sebuah “Rajah” Yaitu sekumpulan huruf-huruf atau kalimat yang membentuk suatu gambar tertentu yang dipercayai sebagai penyembuh, kesaktian, keselamatan atau pengasihan.

Bentuk dan jenis hurufnya bermacam-macam, sebagian bisa dibaca dan ada yang hanya berupa huruf saja. Ada yang terkumpul seperti bulatan, kotak, segitiga dan semacamnya. Metodenya, ada yang disuruh dimasukkan dompet, dikalungkan, ditaruh di bawah bantal atau kasur. Di antara rajah-rajah yang ada biasa menggunakan tulisan Arab, bahkan menggunakan ayat Al Qur’an.

“Bahwasanya rujukan para dukun itu di Kitab Rajah-rajah, yang dipercaya sebagai penyelamat-penyelamat dan itu ditulis dikertas. Rujukan para dukun disitu, dan sudah tersebar di masyarakat. Tidak menutup kemungkinan di kota Sorong juga sudah banyak, bahkan kita temukan di beberapa rumah makan ada yang ditempelkan Rajah-rajah disetiap pintu, dan jendela,”cerita Ust. Aziz.

Dengan melakukan hal-hal yang mengarahkan kepada kesyirikan itu memungkinkan seseorang dengan mudah terkena gangguan jin dan kiriman sihir. Oleh karena itu, dengan hadirnya tim komunitas Al-Hijrah Ruqyah Centre Sorong diharapkan dapat meminimalisir kesyirikan tersebut.

“Dengan ikhtiar kita Insya Allah, Allah meridhoi perjuangan kita untuk meminimalisir kesyirikan itu. Karena masyarakat ini sudah banyak bergaul dengan makhluk halus yang tidak bisa dilihat kasat mata. Walaupun metode penyembuhannya dengan dzikir dan doa-doa, tapi sebaik-baiknya pelindung adalah Allah SWT, “tutupnya.