Tempat Jualan Dibongkar, Pedagang Pasar Boswesen Demo Kantor Walikota Sorong

mama-mama Papua/ Pedagang pasar boswesenn kembali menggelar aksi demo di kantor walikota Sorong. (Foto: CR-1)

TEROPONGNEWS.COM,SORONG -Sejumlah pedagang pasar boswesen menggelar aksi demo di kantor Walikota Sorong, Jumat (11/11/2022).

Mereka melakukan aksi demo lantaran tidak terima tempat jualan mereka dibongkar oleh aparat kepolisian, dan petugas Satpol PP.

Mereka juga mengaku tidak tahu dengan adanya pembongkaran tempat jualan mereka yang dilakukan pada jam 5 pagi itu.

Menurut mereka, Pasar Modern Rufei yang di bangun pemerintah belum menjadi ruang yang cukup untuk membantu mereka mendapatkan keuntungan ekonomi atau pendapatan yang lebih baik.

Salah satu pedagang, Levina Duwit saat menyampaikan aspirasinya menyayanngkan adanya pembongkaran lapak tersebut. Padahal, hanya dengan hanya berjualan di pinggir jalan, ia bisa menghidupi keluarga.

“Kami duduk di jalan-jalan sudha cukup untuk kami menghidupi anak-anak. Dalam waktu dekat buatkan kami pasar mama-mama Papua, pasar tradisional yang layak bagi orang Papua. Kami tidak butuh pasar modern,katanya.

Advokat sekaligus LBH Papua Pos Sorong, Yohanis Mambraku mengatakan, alasan mereka bertahan berjualan di pasar boswesen karena pasar baru Rufei yang dibangun pemerintah belum menjadi pasar yang ideal bagi mereka, terlebih pendapatan mereka selama berjualan di pasar tersebut menurun.

“Pemerintah seperti memaksakan para penjual untuk duduk berjualan di pasar baru Rufei yang di bangun itu. Menurut kami, pasar baru Rufei yang dibangun pemerintah belum siap melakukan perputaran ekonomi yang baik dan stabil bagi pedagang yang berjualan, sehingga belum bisa mendapatkan keuntungan,.”Ungkapnya.

Hingga saat ini, kata Yohanis, para pedagang pasar boswesen yang direlokasi ke pasar modern rufei tidak mendapatkan keuntungan karena dagangan mereka tidak laku.

“Ketika mereka masuk dan berjualan di dalam Pasar Baru Rufei yang di bangun Pemerintah, mereka tidak mendapatkan keuntungan, dan pemerintah tidak memberikan solusi untuk mereka. Jadi banyak dari mereka yang mencari solusi sendiri dengan berjualan di pinggiran jalan,“ucapnya.

Menurutnya, keadaan seperti itu sangat memprihatinkan. Di mana pemerintah berbicara soal pasar moderen tapi tidak memperhatikan apakah pasar tersebut sudah benar-benar siap atau belum.

Sementara itu, Asisten III Setda Kota Sorong Hanok Tala, mewakili pemerintah Kota Sorong menemui para massa aksi. Ia mengatakan, pemerintah sebelum melakukan pembongkaran tempat – tempat berjualan di pasar Boswesen sudah melakukan pembayaran ganti rugi.

“Sebelumnya, pemerintah sudah melakukan pendataan dan ada kesepakatan untuk pembayaran uang ganti rugi buat para pejual di pasar Boswesen Kota Sorong,“Tuturnya.