Berita

Soal Rekayasa di Balik Covid-19, Wawasan Berpikir Masyarakat Perlu Dibuka

×

Soal Rekayasa di Balik Covid-19, Wawasan Berpikir Masyarakat Perlu Dibuka

Sebarkan artikel ini
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Dr. Bertha Jean Que. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Dr. Bertha Jean Que menjelaskan, sosialisasi dalam rangka membuka wawasan berpikir masyarakat, tidak boleh berhenti atau putus.

1458
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“kita akui sampai saat ini masyarakat belum bisa mengerti dengan baik, bahkan timbul spekulasi dan segala hal seakan-akan ada rekayasa dibalik Covid-19,” katanya kepada wartawan, di Ambon, Minggu (26/7).

Menurutnya, masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahwa daya tular Covid-19 sangat tinggi, sehingga merupakan tanggung jawab bersama semua pihak untuk selalu mengingatkan masyarakat dalam mengatasi Covid-19.

“Ini tanggung jawab kita dari akademisi untuk membantu Pemerintah Kota Ambon, untuk selalu menyuarakan itu, agar COVID-19 di Ambon bisa melandai,” kata dia.

Dia kemudian meminta masyarakat Maluku khususnya di Kota Ambon untuk lebih meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah, dalam rangka menekan penyebaran Covid-19.

“Jangan terpancing dengan informasi-informasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, yang menyebutkan jika Covid-19 tidak berbahaya. Percayalah kepada pemerintah, karena apa yang dilakukan pemerintah, semata-mata untuk kepentingan dan keselamatan bersama,” tandas dia.

Untuk itu, Que meminta masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan, dan tetap mengikuti himbauan pemerintah, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. “Jaga jarak, pakai masker, dan rajin cuci tangan menggunakan air dan sabun,” himbau dia.