TEROPONGNEWS.COM, SORONG- Tepat diakhir masa jabatan bupati Maybrat Bernard Sagrim dan wakil bupati Markus Jitmau, pada Senin (22/8/2022) hari ini, masih ada riak-riak penolakan kehadiran Penjabat Bupati Maybrat yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Telah terjadi Pemalangan kantor bupati dan kantor DPRD Maybrat di Kumurkek oleh masyarakat yang mengatasnamakan pemuda peduli kualitas orang Maybrat.
Hal itu disampaikan Tokoh Intelektual Maybrat Leonard Kore, alasannya Pemalangan yang dilakukan itu terkait rencana pelantikan Penjabat Bupati Maybrat versi Mendagri atas nama Bernard E. Rondnuwu.
“Kami merasa dilecehkan oleh pemerintah pusat. Itu karena pemerintah pusat tidak menghargai pemerintah daerah, dimana secara berjenjang DPRD Maybrat telah melakukan sidang untuk menentukan nama calon Penjabat yaitu Frdinandus Taa,” ujar Leonard Kore.
Dikatakannya, masyarakat Maybrat mulai dari Ayamaru, Aifat dan Aitinya dan wilayah lain di Maybrat sepenuhnya mendukung DPRD Maybrat yang telah mengusulkan nama calon penjabat bupati Maybrat untuk diusulkan ke Mendagri.
“Pada dasarnya kami masyarakat Maybrat sepenuhnya mendukung DPRD Maybrat yang sudah menetapkan satu nama calon penjabat yang diusulkan ke Mendagri, kami merasa tidak puas dengan keputusan Mendagri. Kami tau bahwa yang bisa menyelesaikan persoalan di Maybrat hanya anak Maybrat sendiri, bukan orang dari luar,” tegasnya.
“Kami masyarakat merasa Mendagri melakukan pembohongan terhadap kami, kemudian kami kecewa karena tidak ada keterwakilan putra daerah padahal kami orang Maybrat sudah siap memimpin daerah kami sendiri,” lanjut Leonard.
Kata Leonard Kore, alasannya bahwa budaya, adat istiadat, kehidupan sosial orang Maybrat beda dengan orang lain, sehingga tidak perlu Pj Bupati dari luar Maybrat.