Berita

Palang Kantor Bupati dan DPRD Maybrat, Masyarakat Inginkan Anak Maybrat Jadi Pj Bupati

×

Palang Kantor Bupati dan DPRD Maybrat, Masyarakat Inginkan Anak Maybrat Jadi Pj Bupati

Sebarkan artikel ini
Masyarakat yang mengatasnamakan pemuda peduli kualitas orang Maybrat melakukan Pemalangan terhadap kantor bupati dan DPRD. Foto ist.

TEROPONGNEWS.COM, SORONG- Tepat diakhir masa jabatan bupati Maybrat Bernard Sagrim dan wakil bupati Markus Jitmau, pada Senin (22/8/2022) hari ini, masih ada riak-riak penolakan kehadiran Penjabat Bupati Maybrat yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

1466
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Telah terjadi Pemalangan kantor bupati dan kantor DPRD Maybrat di Kumurkek oleh masyarakat yang mengatasnamakan pemuda peduli kualitas orang Maybrat.

Hal itu disampaikan Tokoh Intelektual Maybrat Leonard Kore, alasannya Pemalangan yang dilakukan itu terkait rencana pelantikan Penjabat Bupati Maybrat versi Mendagri atas nama Bernard E. Rondnuwu.

“Kami merasa dilecehkan oleh pemerintah pusat. Itu karena pemerintah pusat tidak menghargai pemerintah daerah, dimana secara berjenjang DPRD Maybrat telah melakukan sidang untuk menentukan nama calon Penjabat yaitu Frdinandus Taa,” ujar Leonard Kore.

Dikatakannya, masyarakat Maybrat mulai dari Ayamaru, Aifat dan Aitinya dan wilayah lain di Maybrat sepenuhnya mendukung DPRD Maybrat yang telah mengusulkan nama calon penjabat bupati Maybrat untuk diusulkan ke Mendagri.

“Pada dasarnya kami masyarakat Maybrat sepenuhnya mendukung DPRD Maybrat yang sudah menetapkan satu nama calon penjabat yang diusulkan ke Mendagri, kami merasa tidak puas dengan keputusan Mendagri. Kami tau bahwa yang bisa menyelesaikan persoalan di Maybrat hanya anak Maybrat sendiri, bukan orang dari luar,” tegasnya.

“Kami masyarakat merasa Mendagri melakukan pembohongan terhadap kami, kemudian kami kecewa karena tidak ada keterwakilan putra daerah padahal kami orang Maybrat sudah siap memimpin daerah kami sendiri,” lanjut Leonard.

Kata Leonard Kore, alasannya bahwa budaya, adat istiadat, kehidupan sosial orang Maybrat beda dengan orang lain, sehingga tidak perlu Pj Bupati dari luar Maybrat.