Berita

Smart! Dandim Siwabessy Jawab Tudingan Effendi Simbolon Soal “Gerombolan” TNI

×

Smart! Dandim Siwabessy Jawab Tudingan Effendi Simbolon Soal “Gerombolan” TNI

Sebarkan artikel ini
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Arm Ronald F Siwabessy, M.A. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon soal ‘gerombolan’ TNI, ketika rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022 lalu berbuntut panjang.

1500
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Bahkan, pernyataan politisi PDIP tersebut menuai protes dari prajurit, hingga petinggi TNI. Hal inilah yang membuat Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy, M.A memberikan jawaban atas pernyataan dimaksud.

Menurut Dandim Siwabessy, jika dari perspektif ilmu sosiologi, maka gerombolan adalah, sekelompok orang yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, untuk mencapai tujuan tertentu, sedemikian sehingga hilang pemikiran yang rasional atau logis.

“Sekarang kita bisa bandingkan saja, apakah gerombolan itu cocok dengan apa yang sudah dilakukan saat ini, ya kita cek saja faktanya. Bahwasanya kami TNI AD melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini (manunggal air dan ketahanan pangan), dan masih banyak kegiatan dan program yang langsung menyentuh masyarakat-masyarakat kecil. Saya kira, nanti masyarakat yang menilai sendiri, apakah kita ini gerombolan ataukan bukan,” tegas Dandim Siwabessy, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Teropongnews.com, di Ambon, Selasa (13/9/2022).

Ronald menyatakan, jika pihaknya bukanlah gerombolan. Namun demikian, dia meminta semua pihak untuk tidak berdebat dengan masalah tersebut, tetapi harus menyikapi kondisi nasional yang terjadi saat ini.

Inflasi pangan atau volatile food, kata dia, cukup mengkhawatirkan. Inflasi pangan sampai Juli 2022 secara year on year (yoy) menembus 11, 48 persen. Angka tersebut terbilang cukup tinggi.

“Oleh karena itu, maka hal Ini butuh penguatan dari segenap elemen. Dan TNI khususnya TNI AD sudah melakukan kegiatan nyata, dengan menyelenggarakan program ketahanan pangan, dan memperkuat distribusi air kepada masyarakat,” ungkap dia.

Inflasi Indonesia sendiri, menurut Dandim Siwabessy, pada bulan Juni 2022 sudah mencapai 4, 35 persen. Ini tentunya sangat luar biasa. Pasalnya, ketika negara-negara lain seperti Libanon dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi yakni 211 persen, kemudian Srilanka yang mengalami kebangkrutan dengan inflasi sebesar 54,06 persen. Tetapi justru Indonesia masih sangat jauh dari kondisi tersebut, namun tidak boleh disepelekan

“Disaat inilah kita butuh kerja, kemudian kita butuh niat yang tulus, dan bergandengan tangan membantu masyarakat dan bangsa kita. Belajar dari Srilanka, maka kata kuncinya : bangsa Indonesia harus bersatu, agar kita bisa melewati situasi inflasi ini, sama seperti kita melewati pandemi Covid-19. Jangan kita terpolarisasi dengan isu-isu kelompok, ataupun isu-isu dari kepentingan-kepentingan tertentu,” jelas dia.

“Saya mengutip kata dari bahasa Tiongkok yaitu Weijie yang berarti, krisis. Weijie berasal dari dua suku kata; Wei itu bahaya, sedangkan Jie berarti kesempatan. Jadi Weijie bermuara pada makna dimana ada krisis, atau dimana ada kesulitan, pasti di situ ada kesempatan. Nah, inilah yang perlu kita sadari bersama selaku bangsa Indonesia, mari kita gunakan dan orkestrasikan seluruh energi kita, untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini, tanpa dipusingkan dengan hal-hal yang bersifat isu,” tandas Dandim Siwabessy.

Untuk diketahui, Komisi I DPR dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menggelar rapat pada 5 September 2022. Rapat itu tidak dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, sehingga memunculkan isu disharmoni di tubuh TNI, yang salah satunya, disampaikan Effendi Simbolon.