Sikapi Penyerangan Posko Kamundan, Petrus Kasihiw Perintahkan Tim PMK2 Lapor Ke Polisi

Para pendukung AYO dihalau aparat keamanan saat merangsek ke posko pemenangan PMK2 Jilid 2 di Distrik Kamundan, Selasa (10/11/2020). (Foto:Ist/TN)

TEROPONGNEWS.COM, BINTUNI – Ir. Petrus Kasihiw MT, Bupati Teluk Bintuni yang sedang menjalani masa cuti untuk mengikuti kampanye pemilihan Bupati-Wakil Bupati Periode 2020-2024,  memerintahkan Tim Pemenangan PMK2 Jilid 2 melaporkan tindak kekerasan fisik ke polisi.

Peristiwa ini terjadi di Posko Pemenangan Pit-Matret di Distrik Kamundan pada Selasa (10/11/2020), yang diduga dilakukan oleh Joko Linggara, Ketua DPC PPP Kabupaten Teluk Bintuni. Korbannya, Atus Frabun, salah seorang simpatisan dan pendukung PMK2 Jilid 2.

Baca juga: https://teropongnews.com/2020/11/tim-ayo-kampanye-di-kamundan-ketua-ppp-menganiaya-simpatisan-pmk2/

Selain melaporkan tindak kekerasan fisik, Calon Bupati yang kembali berpasangan dengan Matret Kokop dalam pilkada serentak 9 Desember 2020 ini, juga memerintahkan tim Pemenangan PMK2 Jilid 2 melaporkan dugaan pelanggaran pilkada ke Bawaslu Kabupaten Teluk Bintuni.  

“Untuk kasus penyerangan di posko PMK2 oleh tim AYO di Kamundan, agar tim hukum harus ke Kamundan dan buat laporan ke Bawaslu. Ada kekerasan fisik terjadi dan harus proses hukum ke Polres Bintuni,” perintah Piet, Selasa (10/11/2020).

Seperti diketahui, penyerangan posko PMK2 dan kekerasan fisik terhadap simpatisan PMK2 ini terjadi ketika Tim AYO sedang melakukan kampanye di Distrik Kamundan. Saat rombongan kampanye melintas di Posko PMK2, para simpatisan Piet-Matret sedang bersuka ria berjoget di iringi musik.

Atus Frabun yang saat itu ada di posko, mengingatkan agar para simpatisan itu melakukan aksinya dengan tertib, tidak meluber ke jalan dan tidak mengganggu rombongan AYO. Rupanya perintah Atus yang merasa terhibur dengan aksi joget itu, menyinggung Joko Linggara, Ketua PPP yang menjadi salah satu pengusung kandidat AYO.

Sekretaris Tim Pemenangan PMK2 Jilid 2, Fransiskus Lusianak mengaku akan segera melaksanakan perintah Ir. Petrus Kasihiw, dengan membuat laporan polisi dan bawaslu.

“Kami akan kumpulkan bahan keterangan dan bukti-bukti untuk kami jadikan dasar laporan ke polisi dan Bawaslu,” katanya.

Fransiskus menyayangkan aksi brutal yang dilakukan Joko Linggara dalam tahapan pilkada Teluk Bintuni. Sebab, sikap arogansi ini telah mencederai komitmen bersama yang sudah dideklarasikan para kandidat, untuk menjalankan pilkada yang aman, damai dan tertib. **