Berita

Seorang Pelajar SMA di Gowa Bunuh Diri, Ini Klarifikasi Kepsek

×

Seorang Pelajar SMA di Gowa Bunuh Diri, Ini Klarifikasi Kepsek

Sebarkan artikel ini
Tim bentuk Pemerintah Provinsi Sulsel saat mengunjungi kediaman keluarga korban bunuh diri, di Desa Bilalang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berinisial MI ditemukan tewas dengan mulut berbusa dikamarnya, Sabtu (17/10/2020).

1517
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Pelajar berusia 16 tahun itu diduga tewas setelah menenggak racun rumput, karena depresi dengan tugas daring dari sekolahnya.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan turut prihatin atas peristiwa bunuh diri seorang pelajar di Kabupaten Gowa, sekaligus lansung mengutus timnya mengunjungi kediaman keluarga korban di Desa Bilalang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.

Tim Wagub Sulsel yang didampingi Kepala sekolah SMA Negeri 18 Gowa Rahman disambut pihak keluarga yang masih tampak bersedih.

Berdasarkan informasi dari IG Wakil Gubernur Sulsel, orang nomor dua disulsel ini telah berkoordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa bersama pihak berwajib untuk mengusut kasus tersebut.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 18 Gowa Rahman yang mewakili pihak keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.

“Kami terus terang bagian dari korban, memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan terima kasih kepada bapak Wakil Gubernur atas atensi dan perhatian beliau terhadap dunia pendidikan, khususnya terkait musibah korban yang juga siswi kami,” ungkapnya kepada wartawan, di Makassar, Jumat (23/10/2020).

Ia juga memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar motif bunuh diri siswanya itu.

“Jadi kami ragukan kebenarannya kabar yang beredar motif kematian korban, jika ada kaitannya dengan tugas sekolah dan belajar online, yang tentunya kami akan memberi data-data fakta proses belajar mengajar, untuk kebutuhan penyelidikan nantinya,” tegasnya.

Rahman juga mengaku, pihak sekolah tetap menerapkan daring sekitar 25 persen melalui whatsApp, sementara metode pembelajaran modul sekitar 75 persen.

“Kami tegaskan untuk tugas sekolah jauh dari kata berat, karena yang kami terapkan adalah metode modul, karena keterbatasan jaringan. Jadi, modul disiapkan oleh guru bidang studi kemudian digandakan dari dana BOS yang kemudian dibagikan ke siswa,” jelasnya.

Rahman menambahkan, telah menyampaikan hal tersebut kepada pihak keluarga korban disaksikan oleh pihak kepolisian setempat

“Saya telah menyampaikan dan menjelaskan semua hal ini kepada pihak keluarga korban disaksikan oleh pihak kepolisian setempat serta dihadiri tim Wagub Sulsel,” tutupnya.