Sekot: Jika Ada Keluhan Masyarakat Soal Sampah Harus Segera Ditindaklanjuti

Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, Agus Ririmasse. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, Agus Ririmasse menyatakan, kedepan jika ada laporan masyarakat menyangkut persampahan, disertai dengan bukti foto dan titik lokasi, maka harus segera ditindaklanjuti.

“Harus langsung disikapi kalau ada pelaporan masyarakat tentang persampahan, yang penting kirim bukti foto dan titik lokasi, biar saya teruskan kepada Kepala DLHP untuk dieksekusi,” kata Sekot Sekot kepada wartawan di Ambon, Rabu (23/2/2022).

Memang, upaya pembersihan dan penataan pedagang di kawasan Pasar Mardika, di Kecamatan Sirimau, Kota Ambon untuk dibangun sebagai pasar tradisional modern menyisakan sampah yang menggunung di kawasan tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

Hal ini mengakibatkan keresahan bagi masyarakat yang beraktivitas di kawasan itu baik pedangang, pembeli maupun pengguna angkutan kota (angkot).

Akibatnya, sejumah warga diketahui telah melaporkan persoalan sampah di Pasar Mardika, Kepada Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy agar bisa segera diatasi.

Menindaklanjuti keluhan atau aduan masyarakat terhadap sampah tersebut, Sekot bersama Kasatpol PP, Kepala Dinas DLHP, Perindag, dan PUPR, Selasa (22/2/2022), langsung ke turun ke Pasar Mardika, guna menindaklanjuti keluhan masyarakat soal sampah.

“Karena laporan masyarakat kepada Wali Kota, sehingga Pak Wali Kota menyampaikan kepada kami sebagai staf, untuk datang tinjau langsung, dan melakukan pembersihan di lokasi Pasar Mardika,” ujar dia.

Dia mencontohkan, persoalan yang sama terjadi di kawasan Ahuru, dimana sampah tidak bisa dibendung, dan sudah menimbulkan bau busuk.

“Begitu dapat foto dan titik lokasi, saya langsung perintahkan Kepala DLHP untuk eksekusi. Begitu pun kemarin di pasar Mardika,” tegas Sekot.

Bukan saja laporan sampah, Sekot mengaku, dirinya juga melihat timbulnya kemacetan, karena para pedagang yang dibongkar lapaknya dalam rangka penataan, memilih menggelar lapak di badan-badan jalan.

“Mereka (pedagang) sudah keluar jualan di jalan, sehinggga mengakibatkan kemacetan. Maka ini harus diperhatikan. Persoalan ini harus dilihat dan sikapi secara bijaksana,” pungkasnya.

Untuk itu dia berharap, ada kerjasama antara masyarakat dan pemerintah, dalam upaya penataan Pasar Mardika menuju pasar tradisional modern.

“Kita mengerti bahwa pedagang juga cari hidup, kita kasihan. Tapi ini juga dalam rangka penataan pasar, supaya lebih baik. Dengan demikian pemerintah akan menyikapi hal ini secepatnya,” tandas Sekot.