Samsuddin Kadir: Tenaga Arsiparis di Malut Minim

Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, TERNATE – Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir mengaku prihatin, lantaran keberadaan tenaga Arsiparis di Maluku Utara masih sangat minim.

“Tidak semua instansi memiliki Arsiparis untuk melaksanakan tugas-tugas kearsipan, sehingga tak heran, apabila kondisi kearsipan di instansi tersebut kurang baik,” ungkap dia kepada wartawan, di Ternate, Selasa (15/11/2022).

Lebih lanjut, Samsuddin mengaku, salah satu penyebab terhambatnya penyelenggaraan kearsipan saat ini adalah, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidang kearsipan, atau di sebut tenaga Arsiparis.

Lebih jauh dia memaparkan, upaya yang harus ditempuh untuk pengembangan kompetensi SDM kearsipan di Malut, diantaranya meningkatkan kemampuan keterampilan arsiparis dan pelaksana/pengelola kearsipan melalui seminar, workshop, pendidikan dan pelatihan, yang diselenggarakan oleh pusdiklat ANRI, badan diklat dan bimbingan teknis kearsipan.

Selain itu, perlu juga meningkatkan kompetensi Pejabat Struktural Pengelola Arsip Dinamis di lembaga kearsipan daerah, maupun SKPD.

“Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Saya mendukung penuh kegiatan kemarin, sehingga ke depan kita dapat mengelola arsip secara baik dan benar,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala ANRI Imam Gunarto menyatakan, Maluku Utara memiliki sejarah yang cukup mendunia, ketika didatangi oleh bangsa asing. Dimana, hegemoni kekuatan kapitalis saat itu menguasai belahan asia.

“Ini bisa kita lakukan apabila materil barat dalam menghegemoni wilayah timur itu ada arsipnya. Dengan melalui arsip, bukan untuk menangisi masa lalu atau menyesali sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu, tapi kita justru mempelajari hal itu untuk menginspirasi kita, agar tak lagi di hegemoni oleh kekuatan asing” tegasnya.

Imam Gunarto mengungkapkan, sejauh ini masih melakukan studi banding di negara-negara maju dalam hal kearsipan, termasuk belajar ke Inggris, terkait pengarsipan secara profesional. Karena menurutnya, Arsiparis belum bekerja secara maksimal dalam menyelamatkan arsipnya.

“Tujuan besar kita adalah, mengoptimalkan penyelenggaraan kearsipan, sehingga menjadi lebih tertib, kemudian pelaksanaan transformasi digital bisa dilaksanakan. Ini tentu saja memori kolektif bangsa, bisa kita selamatkan,” terangnya.