Rumah Produk Abon Ikan Miareto Di Sorong Diresmikan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rut W. Eka Trisilowati dan Staf Ahli Gubernur Papua Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Drs. Muhammad Akbar Tawakal saat meresmikan rumah produk abon ikan Miareto. (Foto: Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Sebagai bentuk kepedulian dan implementasi program pengembangan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM di Indonesia khususnya di Papua Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat terus melakukan sinergi dengan pihak terkait.

Di antaranya pemerintah dan kementerian/lembaga lainnya dalam mengoptimalkan program pengembangan ekonomi masyarakat di Papua Barat.

Sejalan dengan itu, sejak Juli 2019 telah dilakukan program pendampingan kepada Kelompok mama – mama Papua Miareto yang terletak di Jalan Sawo Klademak II Pantai, Kelurahan Malawei, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong dengan beranggotakan mama-mama Papua (sebutan bagi Ibu di Papua).

Produk abon ikan Miareto. (Foto: Mega/TN)

Rumah Produksi Abon itu diresmikan oleh Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah kota Sorong, Rabu (20/4/2022).

Pembangunan Rumah Produksi Abon Ikan merupakan tindak lanjut dari proses pendampingan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat terhadap UMKM yang telah dibina melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

Rumah Produksi Abon akan menjadi suatu kesatuan yang terintegrasi antara proses produksi hingga kepada pemasaran melalui display langsung produk hasil olahan sesuai dengan roadmap pengembangan UMKM Bank Indonesia dari hulu ke hilir.

Walikota Sorong, Drs. Ec. Lamberthus Jitmau, M.M. yang diwakili Asisten II Setda Kota Sorong Thmarin Tajuddin mengatakan bahwa dengan dibangunnya rumah produksi abon Ikan menunjukkan bahwa UMKM mampu mengambil inisiatif dalam meningkatkan nilai tambah dari hasil tangkapan ikan nelayan, melalui diversifikasi olahan ikan yang dapat bertahan lebih lama dengan nilai jual yang tetap stabil.

“Ke depan hilirisasi produk turunan perikanan dan hasil laut lainnya terus berkembang dengan produk olahan yang bervariasi serta mampu meng-empowering UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi Kota Sorong”, ujarnya.

Selain itu, dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi daerah dan pengendalian inflasi di Papua Barat, BI Papua Barat juga melakukan pengembangan klaster pangan komoditas volatile food yaitu ayam pedaging di Kabupaten Sorong.

Kelompok usaha UMKM Mama Papua Miareto yang dengan produk UMKM berupa abon ikan berdiri sejak tahun 2017 dan menjadi UMKM binaan BI Papua Barat sejak tahun 2019.

Produk yang dihasilkan berupa abon ikan tuna, tengiri, dan cakalang dalam kemasan bervariasi yaitu kemasan 100 gr dan 200 gr. Sejak pendampingan, volume produksi meningkat dan pasarnya bertambah.

“Dalam perjalanannya, kami telah memberikan dukungan bagi pengembangan kelompok dalam memperoleh sertifikasi produk PIRT dan sertifikasi Halal. Secara pemasaran, produk-produk kelompok juga telah dipasarkan ke Pasar lokal dan modern di Kota Sorong seperti Alfamart, Saga Supermarket, Mega Supermarket dan Papua Supermarket. Selain itu, produk-produk abon ikan Miareto juga diminati oleh kantor-kantor pemerintahan, stakeholder dan masyarakat sebagai oleh-oleh khas Kota Sorong,”jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rut W. Eka Trisilowati.

Rut menambahkan, dengan adanya pembangunan Rumah Produksi Abon Miareto yang sekarang, mama-mama kelompok UMKM Miareto akan mudah dalam melakukan kegiatan produksi, packaging dan display produk dengan memenuhi aspek higienitas dan sterilisasi, karena terdapat sekat pemisah antara area produksi pengolahan dengan area lainnya.

Adanya ruang display produk menjadi keunggulan dari bangunan Rumah Produksi Abon Miareto, dimana saat ini konsumen dapat melakukan transaksi pembelian abon dengan nyaman dan dapat melihat secara langsung proses produksi abon.

Di sisi lain, penguatan korporatisasi dalam bentuk sertifikasi BPOM menjadi lebih terakomodasi, sehingga akan memudahkan bagi UMKM dalam proses perluasan pasar kedepannya

“Upaya-upaya pendampingan kepada kelompok tersebut dijalankan oleh Bank Indonesia berpedoman pada tiga pilar yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan,”pungkas Rut.