Berita

RSUD Moch Ansari Saleh Fokus Tangani Stunting Gizi

×

RSUD Moch Ansari Saleh Fokus Tangani Stunting Gizi

Sebarkan artikel ini
Direktur RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Among Wibowo. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, BANJARMASIN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moch Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2023 ini, akan fokus untuk menangani masalah Stunting. Salah satunya adalah masalah gizi. Untuk itu, edukasi gizi kepada masyarakat terus dilakukan dalam pencegahan stunting.

1472
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Direktur RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Among Wibowo mengaku, pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas terus menjalin koordinasi dalam pengendalian stunting di Kalsel.

“Kami melakukan pembinaan kepada tujuh puskesmas, diantaranya dua puskesmas di Kabupaten Barito Kuala, dan lima puskesmas di Kota Banjarmasin dalam upaya penanganan stunting,” kata Among kepada wartawan, di Banjarmasin, Rabu (18/1/2023).

Dijelaskan Among, ada lima program yang dijalankan RSUD Moch Ansari Saleh dalam upaya penurunan stunting, diantaranya menyusun regulasi terkait alur rujukan, peningkatan pemahaman staf kepada pasien dan keluarga, peningkatan efektivitas intervensi spesifik gizi, rujukan pasien kasus gangguan gizi dan pendampingan kepada lima Puskemas di wilayah Kota Banjarmasin, yaitu Puskesmas Alalak Tengah, Alalak Selatan, Kayutangi, Sungai Jingah dan Sungai Andai.

“Ada beberapa kasus stunting yang telah ditangani RSUD Moch Ansari Saleh itu dapat dilakukan dengan baik oleh tim kesehatan, baik itu dokter spesialis anak maupun tim gizi rumah sakit,” ungkap Among.

Among menyebutkan, beberapa upaya akan dilakukan RSUD Ansari Saleh dalam menekan kasus stunting, seperti rencana aksi yang berkesinambungan dengan melakukan analisa situasi, mendata kondisi balita, intervensi dengan mendata dan menggali data kondisi ibu hamil, serta intervensi mendata kondisi lingkungan balita, mulai dari sanitasi, kualitas air, kondisi ekonomi dan ketahanan pangan keluarga balita.

“Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah stunting secara komprehensif dan berkesinambungan,” sebut Among.

Among menambahkan, pelayanan prima terus diupayakan kepada pasien, dengan didukung tenaga-tenaga mumpuni dibidangnya.

“Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas di sini,” tutup Among.