Robert Kardinal Apresiasi Kebijakan Pj Gubernur Papua Barat Tutup Sementara Aktivitas Galian C

Anggota DPR RI Dapil Papua Barat, Robert Kardinal. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG -Anggota Komisi X DPR RI, Robert Joppye Kardinal mengapresiasi kebijakan yang dilakukan oleh Pj Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw yang memerintahkan jajarannya untuk menutup sementara aktivitas galian c yang ada di Kota Sorong.

Di mana penegasan tersebut disampaikan Pj Gubernur Papua Barat dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Pemerintah Kota Sorong dalam rangka penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Kota Sorong, di Gedung L Jitmau Kota Sorong, Senin (29/8/2022).

“Saya mengapresiasi Pj Gubenur Papua Barat karena bekerja sangat cepat untuk mengatasi permasalahan yang ada di daerah. Terutama masalah banjir di kota Sorong dengan mengambil langkah tegas untuk menutup sementara aktivitas galian C, “ujar Robert Kardinal kepada teropongnews.com, Senin (29/8/2022).

Dikatan Anggota DPR RI Dapil Papua Barat ini, jika ditemukan ijin yang tidak sesuai, pemerintah harus mengambil langkah tegas dengan melakukan proses hukum.

“Kalau ada yang ijin–ijinnya tidak sesuai harus dihukum orangnya, begitu juga pejabat yang mengeluarkan ijin tidak sesuai. Karena limbah galian c ini membuat saluran drainase menjadi dangkal sehingga tidak dapat menampung air saat terjadi hujan deras, ” ujarnya.

Selain aktivitas galian c, Robert juga meminta Pj Walikota Sorong untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh aliran-aliran sungai yang menuju ke laut, baik aliran yang besar maupun kecil.

“Terutama reklamasi, banyak sungai-sungai yang ke laut itu tertutup terutama di sekitar lapangan hoki, hotel Waigo, dan SMK 2 apakah masih ada salurannya?. Pembuangannya kan ke laut, kalau tertutup karena reklamasi ya bisa banjir saat hujan. Kalau air pasang balik lagi, ” ungkapnya.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Sorong sejak Senin malam (22/8/2022) hingga Selasa (23/8/2022) lalu, mengakibatkan sebagian besar wilayah Kota Sorong terendam banjir.

Ribuan warga dilaporkan mengungsi dan tiga orang meninggal dunia akibat tanah longsor. Bencana kali ini merupakan salah satu yang terparah di Kota Sorong.