Berita

Realisasi Investasi Semester I di Kaltara Sebesar Rp 3,36 Triliun

×

Realisasi Investasi Semester I di Kaltara Sebesar Rp 3,36 Triliun

Sebarkan artikel ini

TEROPONGNEWS.COM, TANJUNG SELOR – Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) mencatat, realisasi investasi di Kalimantan Utara (Kaltara) sepanjang semester I 2022 di angka Rp3,36 triliun dari 389 proyek.

1474
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Realisasi investasi di Kaltara masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 2,94 triliun dari 341 proyek. Sedangkan dari sektor Penanaman Modal Asing (PMA) baru sebesar USD27,93 juta dari 48 proyek. Atau setara dengan Rp 429,41 miliar jika mengacu Kurs Tengah BI 13/10 sebesar Rp15.372.

Informasi dihimpun, realisasi investasi sektor PMDN masih didominasi kegiatan pertambangan. Nominalnya mencapai Rp 2 triliun dari 26 proyek. Atau mengalami peningkatan sebesar Rp0,26 triliun dan 9 proyek dari triwulan I (Januari-Maret) ke triwulan II (April-Juni).

Adapun, peringkat realisasi investasi tertinggi kedua dari sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. Nominalnya sebesar Rp 487,63 miliar dari 23 proyek. Kemudian, pada peringkat ketiga berasal dari sektor listrik, gas dan air sebesar Rp 226,11 miliar dari 11 proyek.

Beralih ke sektor PMA, peringkat realisasi investasi tertinggi berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.

Nominalnya sebesar USD19,80 juta (Rp 304,45 miliar) dari 2 proyek. Nilai investasi PMA pada sektor tersebut dapat dikatakan cukup fantastis. Mengingat tingginya realisasi investasi hanya dari 2 proyek investasi saja.

Adapun, peringkat investasi tertinggi kedua berasal dari sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. Realisasi investasi dari 15 proyek di dalamnya sebesar USD3,22 juta (Rp 49,49 miliar).

Kemudian, peringkat ketiga tertinggi berasal darti sektor listrik, gas dan air. Nominalnya sebesar USD2,56 juta (Rp 39,35 miliar) dari 8 proyek.