Rayakan Kelulusan, Puluhan Pelajar Di Manokwari Diamankan Polisi

Puluhan Pelajar SMA di Manokwari Yang Merayakan Kelulusan Dengan Pawai Konvoi Diamankan Polisi di Halaman Mapolda Papua Barat, Sabtu (2/5). (Foto : Abe/TN)

Manokwari,TN- Sejumah pelajar SMA sederajat di Manokwari Papua Barat terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian, pasalnya di tengah merayakan kelulusannya dengan cara konfoi di jalanan kota, mereka menerobos lampu merah, hingga mengganggu pengguna jalan lain yang melintas.

Kanit Satu Turjawali Direktorat Samapta Polda Papua Barat, IPTU Ade Setyawan, S.I.K mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada pelajar yang ugal-ugalan dalam merayakan kelulusannya.

“Ini berawal dari masukan dari masyarakat, bahwa anak-anak yang baru mengetahui kelulusannya dan memang itu sangat meresahkan pengguna jalan. Padahal sebenarnya belum mendapatkan hasil nilainya, cuman hanya mendengar lulus-tidaknya mereka,” ujar Ade Setyawan kepada wartawan di halaman eks Mapolda Papua Barat, Sabtu (2/5)

Lanjutnya, karena melakukan konfoi sehingga menimbulkan jalanan macet di protokol Manokwari kemudian ada juga yang mengkonsumsi minuman alkohol, sehingga menganggu Kantibmas, maka pihak Kepolisian melakukan razia dan membawa pelajar itu ke halaman eks Mapolda untuk diberikan arahan.

“Apalagi di Manokwari sendiri sudah banyak gangguan, jangan sampai dari kegiatan ini bisa saja menimbulkan hal hal lain (tauran) antar sekolah,” tuturnya.

Untuk pelanggaran lalulintas sendiri, ungkap dia, sudah sangat banyak sekali puluhan pelajar ini lakukan, mulai dari posisi berkendara, bergoncengan tanpa helm, menerobos lampu merah, melawan arah dan masih ada beberapa pelanggaran lagi.

“Bahkan diduga ada dari pelajar ini sengaja melempar mobil Istri Kapolda Papua Barat, untuk kerusakan sendiri kita belum tau namun dengan adanya informasi tersebut, kami langsung mengambil tindakan, kita juga sudah bawa mereka tetapi mereka tidak ada yang mengakui hal itu,” ujarnya.

Data pelajar yang melakukan konfoi ini berjumlah 39 orang terdiri dari 31 laki laki dan perempuan 8 orang, 39 pelajar itu berasal dari SMA Negeri1, SMA Negeri 2, SMK di Manokwari. “Mereka sudah kami data dan guru-guru mereka juga juga sudah datang mengambil data,” tandasnya.