Berita

Puluhan Warga Kota Sorong Minta Bandara dan Pelabuhan Ditutup Sementara

×

Puluhan Warga Kota Sorong Minta Bandara dan Pelabuhan Ditutup Sementara

Sebarkan artikel ini

Sorong, TN – Puluhan warga Kota Sorong dari berbagai elemen, melakukan orasi di sejumlah titik ruas jalan utama untuk menyampaikan aspirasi penutupan Bandara DEO dan Pelabuhan Kapal Laut.

1496
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Aksi yang mereka lakukan sejak pukul 09.00 Wit pada Jumat (27/3/2020) ini, dimulai dengan aksi long march dari Jalan Pramuka menuju simpang empat Jl A. Yani.

Dengan membawa poster berisi tulisan tuntutan mereka, orasi melalui pengeras suara itu menarik perhatian para pengguna jalan.

“Kami ingin Kota Sorong terbebas dari penyebaran Covid-19. Salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus itu, kami minta Walikota Sorong menutup Bandara dan Pelabuhan. Kami tidak ingin ada jatuh korban akibat virus ini,” kata Fiki Mobalen, koordinator lapangan.

Aksi itu mereka lakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap langkah Walikota dan Satgas Pencegahan Covid-19 Kota Sorong, yang dinilai lamban mengambil tindakan pencegahan.

Seharusnya, kata Mobalen, pemerintah Kota Sorong bisa lebih cepat mengambil tindakan, seperti yang dilakukan di Jaya Pura, dengan menutup akses masuk di Bandara dan Pelabuhan.

“Yang kami tuntut hanya penutupan sementara Bandara dan Pelabuhan, untuk pesawat dan kapal pengangkut penumpang. Kalau untuk pesawat dan kapal, silakan tetap beroperasi,” tambah Fernando Marten Ginuni, salah seorang advokat yang turut dalam aksi itu.

Alfo Reba, salah seorang mahasiswa STIKES Kota Sorong yang juga turut dalam aksi itu mengatakan, penutupan bandara dan pelabuhan, tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah.

Alasannya, yang menjadi tuntutan masyarakat adalah penutupan untuk moda ransportasi udara dan laut yang mengangkut penumpang, bukan pengangkut barang.

“Kalau walikota bisa membatasi operasional pasar tradisional dan supermarket, seharusnya walikota juga bisa membatasi mobilitas masyarakat yang keluar masuk di Kota Sorong ini. Ini demi menjaga sterilisasi wilayah dari penyebaran virus, yang selama ini kita tahu, menyebar melalui orang-orang yang pulang dari bepergian,” kata Alfo.

Usai berorasi, mereka melanjutkan aksi itu ke Kantor Walikota Sorong untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Satgas Penanggulangan Covid-19. Aksi itu tidak berjalan damai, meski tanpa pengamanan dari aparat kepolisian Kota Sorong. **