Berita

Program P2L di KWT Aru Berdaya Sejahtera Merauke Terus Dikembangkan

×

Program P2L di KWT Aru Berdaya Sejahtera Merauke Terus Dikembangkan

Sebarkan artikel ini
Tanaman sayur di demplot KWT Aru Berdaya Sejahtera Buti, Merauke, Papua. Foto-Getty/TN

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kelompok Wanita Tani (KWT) Aru Berdaya Sejahetra kini terus mengembangkan kegiatan rutin menanam sayuran.

1550
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Meski pada tanam perdana belum menghasilkan hasil yang maksimal, pihaknya tidak putus asa dan terus mencoba sambil belajar pola tanam dan merawat sayur yang tepat.

“Kita sudah empat kali tanam dan kita mulai komersilkan. Selain itu, kita juga ada kegiatan sosial setiap hari jumat pada minggu keempat dalam bulan kita selalu adakan jumat berbagi sayur mayur hasil dari kebun maupun pekarangan anggota kepada yang membutuhkan,” ujar Ketua Kelompok KWT Aru Berdaya Sejahtera, Yulita Sriken di demplot KWT Aru Berdaya Sejahtera Buti, Merauke belum lama ini.

Pembagian rutin ini guna membantu sesama yang membutuhkan selama Pandemi Covid-19 dan berperan ikut mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sayur atau buah.

Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) bekerja sama dengan dosen UNMUS Merauke.

Yulita menyebut, program P2L adalah solusi lahan sempit bagi ibu-ibu dengan cara Tambulapot (Tanaman Buah Dalam Pot, termasuk sayuran. Namun, dalam prosesnya tidak segampang yang dibayangkan. Tanaman ini sangat tergantung pada media tanah dan pupuk organik yang digunakan.

Tidak putus asa, pihaknya melakukan sharing dengan petugas PPL Dinas Ketahanan Pangan sehingga program P2L semakin membuahkan hasil yang lebih baik.

Seperti diketahui program ini berasal dari Kementrian Pertanian melalui Dinas Ketahanan Pangan yang diperjuangkan melalui aspirasi Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem, Dapil Papua, H. Sulaeman L. Hamzah untuk wilayah Papua.

Masing-masing kelompok mendapatkan bantuan dana senilai Rp75 juta untuk dikelola mulai dari pembuatan rumah bibit, peralatan pendukung bagi anggota maupun pupuknya.

Dalam prosesnya dilakukan sistem shift atau bergantian karena para anggota bukan hanya merawat sayuran yang ada di demplot saja, di samping itu mereka merawat pertanaman di pekarangan masing-masing.

“Jadi program P2L ini diharapkan untuk pemenuhan gizi keluarga, tapi lebih lagi untuk dijual guna menambah penghasilan keluarga. Impact memang sudah sangat terasa sekali kepada kami dan anggota kami,” aku Lita.

Kelompok yang sama masih punya kendala yakni harus terus membeli media tanam. Sedangkan untuk pupuk masih bisa diolah sendiri dari limbah organik yang dibuat menjadi pupuk organik cair.

Menariknya lagi, program ini semakin meluas jangkauannya yakni Kelompok Aru Berdaya Sejahtera berkolaborasi dengan petani sayur OAP daerah Cikombkng yang nota bena belum masuk dalam program P2L. Tujuannya untuk berbagi ilmu maupun bibit dan pupuk yang dimiliki agar OAP lebih termotivasi untuk mengolah tanaman sayuran dan buah.

“Sambil latihan, misalkan tahun depan mereka mendapatkan program P2L, mereka sudah siap,” pungkas Lita.

Selain itu, ada rencana selain tanam sayuran, KWT berharap dapat divasilitasu untuk program-program lainnya. Salah satunya, program peternakan di tahun 2022. Ide tersebut agar sisa sayur dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak.

“Kami rencananya ternak kambing, ayam atau tambak ikan kecil, dan kami rasa kami mampu,” tutupnya.