Berita

Pria Ini Histeris Hingga Memeluk Petugas Saat Divaksin

×

Pria Ini Histeris Hingga Memeluk Petugas Saat Divaksin

Sebarkan artikel ini
Petugas saat berusaha menenangkan peserta yang akan divaksin. (Foto:Ist/TN)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Sebagai dampak ditetapkannya kota Sorong sebagai Zona merah penyebaran COVID-19, maka pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang dimulai sejak 26 Juli hingga 3 Agustus 2021.

1043
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Sebagai wujud dari penerapan PPKM level empat, pemerintah melakukan kebijakan penyekatan disejumlah pintu masuk Kota Sorong sebagai upaya pencegahan COVID-19.

Selain itu, pemerintah juga tengah menggencarkan program vaksinasi COVID-19. Dalam menggencarkan program ini pemerintah dibantu stakeholder, baik TNI Polri maupun instansi lainnya.

Salah instansi yang gencar melakukan vaksinasi adalah TNI AL wilayah Sorong dalam hal ini Koarmada III, Pasmar 3, dan Lantamal XIV Sorong. Dimana hingga saat ini, orang yang divaksinasi oleh TNI sekitar 20.863 orang.

Pelaksanaan vaksin oleh TNI Al terakhir dilakukan di pelabuhan Sorong, Minggu (1/8/2021). Ada kejadian menarik dalam kegiatan tersebut. Salah satu peserta terlihat ketakutan saat hendak disuntik vaksin oleh petugas. Saking ketakutannya, peserta sampai memeluk petugas vaksinasi yang mengenakan seragam TNI AL.

Kejadian itu sontak menjadi pusat perhatian masyarakat yang memadati lokasi vaksinasi. Awalnya pria tersebut merasa ketakutan untuk disuntik, namun setelah dibujuk oleh petugas ia pun akhirnya bersedia untuk disuntik vaksin.

Proses penyuntikan vaksin pun berjalan cukup dramatis karena peserta tersebut berteriak sambil memeluk petugas dengan erat. Namun tampak petugas sigap dan sabar melayani peserta tersebut.

Setelah ditelusuri, peserta tersebut bernama Hasrulla, warga jalan jenderal Sudirman, kota Sorong. Saat berbincang-bincang dengan media ini dia mengakui saat itu memang dirinya sangat ketakutan karena sudah lama tidak disuntik.

“Terakhir saya disuntik waktu masih SD dan itu sudah lama sekali dan saya lihat jarum saya takut sekali jadi reflek saya peluk petugas, “ujarnya.

Dia mengatakan, dirinya mengikuti vaksin atas kesadaran sendiri karena mengetahui bahwa vaksin itu bermanfaat untuk tubuh dalam rangka mencegah resiko dampak dari penularan COVID-19.

Dia mengaku mendapatkan informasi adanya kegiatan vaksinasi di tempat tersebut  saat dia melintas “Tadi saya lewat saya lihat ada kegiatan vaksin jadi saya singgah, “ucapnya sembari mengucapkan terimakasih kepada TNI AL.

Sementara itu panglima komando Armada III, menjelaskan bahwa TNI AL menargetkan minimal 50 persen penduduk Di Papua Barat  harus divaksin, sesuai arahan Gubernur Papua Barat dan kepala staf angkatan laut.

“Hari ini kita laksanakan serbuan vaksinasi di Pelindo. Selain menyasar penduduk disekitar sini , juga penumpang-penumpang kapal yang singgah di Kota Sorong. Semua kita akan divaksin, termasuk pedagang yang ada di atas kapal maupun di sekitar pelabuhan, ” ujar Pangkoarmada III.

Tak hanya itu, masyarakat yang tergabung dalam Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) juga akan divaksin, mengingat aktivitas TKBM selalu berinteraksi dengan penumpang kapal sehingga rentan tertular COVID-19.

“Itu saudara-saudara kita di yang tergabung dalam TKBM akan kita vaksin, karena mereka sering berinteraksi dengan penumpang kapal sehingga rentan terpapar Covid-19,” ucap Pangkoarmada III.

Kedepan, kata Pangkoarmada III,  serbuan vaksinasi masyarakat maritim akan dilaksanakan di Pulau Jefman pada 4 Agustus 2021, dan pulau Doom pada 10 Agustus 2021.

Pangkoarmada III mengimbau kepada masyarakat untuk memiliki kesadaran agar mau divaksin, mengingat vaksin dapat membentuk herd imunnity sehingga mengurangi dampak dari resiko penularan COVID-19.

“Tokoh-tokoh agama, adat, dan pejabat-pejabat pemerintah juga terus menghimbau masyarakat. Jadi kita tidak bekerja sendiri-sendiri, sehingga cepat tercapai target kita, sehingga kita bisa hidup normal lagi  di kota kita yang tercinta ini, ” Pungkas Pangkoarmada III.