PPGP : Pasien Positif C-19 Harus Disambut Dengan Kasih

Ketua PGGP Papua Barat., Pdt Sherly Parinussa,S.Th (Foto : Abe/TN)

Manokwari,TN–  Penyebaran corona virus disease 2019 (COVID-19) sebagai ujian bagi bangsa indonesian dan umat beragama, karena itu persoalan virus merupakan tanggung jawab bersama sehingga harus ditanggulangi bersama pula.

Namun, persoalan ini sudah berimbas kepada realita di lapangan dimana orang yang terpapar corona itu mengalami diskriminasi atau penolakan-penolakan yang tentu saja membuat kondisi penderita itu bertambah buruk karena ditengah masyarakat dia mengalami sebuah stigma.

“Karena itu saya sebagai ketua persatuan gereja-gereja papua (PGGP) menghimbau kepada seluruh umat beragama terutama sebagai jemaat Tuhan untuk kita melihat persoalan ini dengan kacamata iman, karena itu harus kita sambut pasien positif corona dengan kasih” ungkap ketua PGGP Papua Barat, Pdt Sherly Parinusa kepada media ini di kantor Gubernur Papua Barat, Kamis (14/5)

Lebih lanjut Pdt Sherly menuturkan, setiap orang tidak ingin memdapat wabah COVID-19, karena itu sebagai manusia jika sesama terpapar virus corona, harus diberikan dukungan serta support.

Sehingga jika ditemukan masyarakat yang terpapar corona maka awalnya laporkan ke RSUD atau fasilitas kesehatan terdekat supaya pasien tersebut segera diobati supaya cepat sembuh dari penyakitnya.

“Kemudian kita harus berdoa kepada para medis dan pasien yang terpapar corona, karena dia kita itu besar kuasanya, yakin bahwa ada terjadi kesembuhan” tandasnya.

Pdt Parinusa berpesan kepada semua umat, bahwa jika ada pasien COVID-19 yang sudah sembuh jangan diskriminasi tetapi terima mereka, lakukan upaya untuk tetap familiar dalam keakraban.

Kemudian jangan mendengar isu-isu yang berkembangan tentang pasien COVID-19  yang sudah sembuh berarti dia sudah merasah sehat. Ditambahkan Pdt Sherly bahwa jika memberikan dukungan kepada pasien positif tetap berada pada anjuran pemerintah dengan melaksanakan protokoler