Berita

Potret BHS saat Datangi SMP Negeri 2 Tanggulangin yang Terdampak Banjir

×

Potret BHS saat Datangi SMP Negeri 2 Tanggulangin yang Terdampak Banjir

Sebarkan artikel ini

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono atau BHS menghadiri sebuah sekolah. Ia bersama DPC Gerindra Sidoarjo dan Tim BHS peduli di SMP Negeri 2 Tanggulangin yang tergenang air cukup parah dan sudah mulai 4 tahun yang lalu terjadi.

1550
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Padahal, ia menjelaskan, SMP Negeri 2 Tangulangin tersebut menjadi tolok ukur pendidikan di wilayah Sidoarjo.

“Kondisi sekolah tersebut tergenang air setiap kali hujan, rata-rata sampai 50 cm dan bahkan lebih sehingga menghambat proses kegiatan belajar mengajar, dan yang menyedihkan wacana relokasi sekolah tersebut dari 3 tahun yang lalu sampai sekarang tidak direalisasikan. Seharusnya menjadi prioritas utama karena pendidikan merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat, sehingga sangat disayangkan dengan prestasi anak didiknya yang luar biasa banyak mendapatkan ptestasi baik dibidang olahraga seperti futsal dan volly, kesenian dan lain lain terhambat karena infratruktur tempat latihan mereka banyak yang tergenang air,” ucap BHS.

BHS menyebut, mereka mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten untuk membantu, baik infrastruktur maupun kebutuhan lainnya yang pernah juga dijanjikan, salah satunya pemberian sepatu boots untuk anak anak sekolah yang ada di SMP tersebut

“Setelah adanya informasi yang masuk, saya pribadi memberikan 200 sepatu boots untuk membantu para murid agar bisa berkegiatan selama ruangan mereka dan halaman sekolah tergenang air. Dan yang paling utama adalah saya mengusulkan untuk segera dilakukan analisa ulang, apakah wilayah tersebut terjadi penurunan permukaan tanah akibat semburan air lapindo yang saat inu masih mencapai 60 ribu sampai dengan 100 ribu meter kubik perharinya,” jelas BHS.

“Kemungkinan besar menyebabkan berkurangnya air tanah yang ada dibawah permukaan wilayah tersebut. Bila memang betul, maka wilayah tersebut harus segera dilakukan upaya relokasi termasuk juga SMP Negeri 2 Tanggulangin tersebut,” tuturnya.

Ia juga mengharapkan adanya satu ketegasan dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Pusat (Kementerian PU) untuk merelokasi rumah rumah yang ada di bantaran sungai tersier yang menjadi penghambat alur. Karena seharusnya mempunyai lebar 6 meter dengan kedalaman 3 meter yang saat ini sebagian besar hanya memiliki lebar sekitar 2 meter dan kedalam tidak lebih dari 1 meter.

“Berarti Pemerintah Pusat, BPWS bersama Pemerintah Kabupaten segera menormalisasi sungai tersier tersebut secara maksimal dan cepat,” tegas dia.