Berita

Potensi Cuaca Ekstrem, DPR Minta Optimalisasi Mitigasi Bencana

×

Potensi Cuaca Ekstrem, DPR Minta Optimalisasi Mitigasi Bencana

Sebarkan artikel ini
Ketua DPR RI Puan Maharani.

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pentingnya mitigasi bencana menyusul banyaknya bencana alam yang terjadi di tengah musim penghujan.

1039
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Ia menilai, dari beberapa pengamatan para ahli, terdapat potensi badai, khususnya di kawasan Jabodetabek.

“Atas potensi hujan ekstrem dan badai di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya, saya mengimbau dilakukannya antisipasi bencana semaksimal mungkin,” kata Puan, dalam pernyataan tertulis yang diterima TeropongNews, Selasa (27/12/2022).

Berdasarkan penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hujan ekstrem dan badai dahsyat berpotensi terjadi pada 28 Desember 2022 di kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang. BRIN menyebut, badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat.

BRIN menerangkan, analisis data memperlihatkan akan terjadinya tol hujan bernama badai squall line di laut (Samudra Hindia) yang bergabung dengan badai konvektif skala meso (MCC) yang terbentuk di darat dengan inti badai di atas wilayah Banten dan sekitarnya. Puan mengatakan, semua pihak harus siaga bencana.

“Kami meminta Pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, TNI/Polri, BNPB-BPBD, Basarnas, BMKG, dan stakeholder lain yang terkait untuk memastikan kesiapan terhadap dampak bencana,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

“Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas. Jangan sampai ada celah terhadap kemungkinan terburuk,” imbuh Puan.

Kepada masyarakat, mantan Menko PMK ini mengingatkan agar selalu waspada terhadap potensi bencana. Menurut Puan, antisipasi juga perlu dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.

“Sebisa mungkin selalu awas terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Kita harus bisa memastikan keselamatan diri dan keluarga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Puan menekankan pentingnya mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko bencana. Baik secara infrastruktur fisik dan SDM (sumber daya manusia), maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana alam.

“Perencanaan yang baik dalam mitigasi bencana sangat penting. Kemudian bagaimana respons dari pihak-pihak yang bertanggung jawab sebagai upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan bencana,” papar Puan.

Selain perencanaan dan respons pihak-pihak terkait, hal yang tak kalah pentingnya adalah penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat. Terutama, kata Puan, kepada warga yang tinggal di wilayah rawan bencana.

“Mitigasi bencana juga harus dilengkapi dengan upaya pemulihan demi menjamin keberlangsungan hidup masyarakat pasca terjadi bencana alam,” ucap cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

“Semua pihak harus bergotong royong mengatasi bencana alam sehingga keselamatan rakyat dapat terjamin,” tuturnya.