Berita

PKSPL IPB dan ICCTF Ajak Masyarakat Raja Ampat Perangi Sampah Selamatkan Pariwisata Berkelanjutan

×

PKSPL IPB dan ICCTF Ajak Masyarakat Raja Ampat Perangi Sampah Selamatkan Pariwisata Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Aksi bersih pantai yang dilakukan PKSPL IPB dan ICCTF, melibatkan pelajar, TNI-POLRI dan masyarakat Raja Ampat. Foto Wim/TN.

TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT – Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) dan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) mengajak masyarakat bersama pemerintah kabupaten Raja Ampat perangi sampah di kawasan laut dan pesisir guna selamatkan pariwisata berkelanjutan.

1468
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Raja Ampat sebagai daerah tujuan wisata dunia, dimana laut merupakan wilayah yang seksi, terdapat daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan domestik maupun manca negara, sehingga tentunya harus diselamatkan dari sekarang.

Para pelajar di kota Waisai Raja Ampat juga turut serta dalam melakukan aksi bersih pantai. Foto Wim/TN

Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan aksi bersih-bersih di lokasi pantai Waisai Torang Cinta (WTC) di Waisai ibukota kabupaten Raja Ampat, Rabu (9/2/2022).

Hal tersebut merupakan desain pengelolaan wilayah pesisir terpadu dalam mendukung percepatan pelaksanaan RZWP-3-K di provinsi Papua Barat khususnya di Raja Ampat.

Dr. Yonvitner, S.Pi, M.Si, Kepala Pusat PKSPL IPB mengatakan, aksi bersih pantai di lokasi pantai WTC Raja Ampat, merupakan bagian dari kegiatan Coral reef rehabilitation and managemen program-coral triangleinitiative (COREMAP-CTI).

Aksi bersih-bersih pantai dilakukan dengan memungut sampah secara sadar dan tanpa memandang kepemilikan sampah tersebut. Aksi bersih pantai itu, melibatkan pelajar, mahasiswa, TNI/Polri dan tentunya warga kota Waisai Raja Ampat.

“Pesan yang ingin disampaikan dari kegiatan ini adalah sebagai upaya menyadarkan masyarakat untuk mendukung percepatan implementasi RZWP-3-K di provinsi Papua Barat khususnya di kabupaten Raja Ampat, sekaligus memberikan informasi positif terkait kondisi lingkungan kepada masyarakat sekitar,” terang Yonvitner, Rabu (9/2/2022).

“Aksi bersih pantai WTC Raja Ampat ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan stakeholder dalam melindungi dan mengelola sumberdaya dan ekosistem di wilayah kabupaten Raja Ampat,” lanjutnya.

Ajak Warga Raja Ampat Mencintai Lingkungan

Untuk menjaga kesadaran bersama dan mencintai lingkungan tidak semudah membalikan telapak tangan. Tentunya harus dengan berbagai cara agar masyarakat perlahan-lahan memahami dan kemudian menyadari hal itu.

Kepala Pusat Program ICCTF, Dr. Yonvitner, S.Pi, M.Si. foto Wim/TN

Menurut Kepala Pusat Program ICCTF, Dr. Yonvitner, lingkungan yang bersih tentu merupakan daya tarik wisata, baik lokal maupun manca negara. Oleh sebab itu, sebagai masyarakat wajib untuk mencintai kebersihan.

“Lingkungan yang bersih tentu daya tarik dari wisata baik yang dari Indonesia, maupun juga yang dari luar negeri. Maka kita harus berusaha mengobarkan semangat cinta bersih. Itu sebenarnya mindset yang harus dilakukan oleh masyarakat di Raja Ampat,” terangnya.

Dikatakannya yang perlu dibangun adalah kesadaran kolektif. Namun bukan hanya institusi tentang apa yang harus dimiliki, melainkan aset yang perlu dijaga, far cinta lingkungan menjadi bagian dari semangat untuk Melindungi wisata di Raja Ampat sebagai wisata berkelanjutan.

Sampah Dapat Mengurangi Wisatawan

Pihak yang paling kompeten untuk mengajak masyarakat agar tidak sembarangan buang sampah yaitu pemerintah kabupaten Raja Ampat, melalui dinas terkait, seperti dinas Lingkungan Hidup dan dinas Pariwisata.

Wakil bupati Raja Ampat, Orideko I Burdam, saat menyerahkan peralatan bersih-bersih pantai oleh perwakilan dari Kodim 1805/Raja Ampat. Foto Wim/TN.

Pemerintah Raja Ampat memiliki pengaruh yang besar terhadap masyarakat, sebab pemerintah daerah lebih mengerti tentang kearifan lokal dan budaya masyarakat di Raja Ampat, sehingga penyuluhan yang dilakukan bisa diterima baik oleh masyarakat.

Dampak nyata ditimbulkan karena sampah yang menumpuk di pantai maupun kawasan-kawasan pesisir membuat kunjungan wisatawan semakin menurun, nilai ekowisata daerah dan pencemaran tanah oleh tumpukan sampah.

Penurunan nilai ekowisata akan langsung berdampak terhadap penurunan ekonomis masyarakat sekitar.

Sekda Raja Ampat, Yusuf Salim, saat menyerahkan peralatan bersih pantai kepada Herman Soor, Komunitas Pencinta Kota Waisai. Foto Wim/TN

Selain dampak nyata yang terlihat, kotornya pantai akibat sampah juga akan berdampak terhadap kehidupan organisme laut.

Air laut merupakan komponen yang berinteraksi dengan lingkungan darat, dimana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut lepas, sehingga akan mengkontaminasi ekosistem laut dan ekosistem laut akan tercemar.

Sebaliknya apabila pantai bersih akan
mendatangkan manfaat yang banyak.
Beberapa manfaat pantai yang bersih
antara lain meningkatkan nilai ekowisata daerah.

Peningkatan wisatawan secara tidak langsung akan meningkatkan nilai perekonomian masyarakat sekitar, sehingga masyarakat akan hidup sejahtera.

Untuk itu dibutuhkan kerjasama dengan
para pihak. Kerjasama yang dibutuhkan
berupa pemberdayaan sumberdaya manusia setempat.

Masyarakat bukan hanya mendapatkan penyuluhan lewat lisan, tetapi juga mendapatkan output yang bisa meningkatkan perekonomian.

Adanya output yang menjanjikan akan membuat masyarakat tersadar akan kepedulian menjaga kebersihan.