Berita

Perikanan Budidaya Akan Jadi Salah Satu Sektor Andalan Kota Ambon

×

Perikanan Budidaya Akan Jadi Salah Satu Sektor Andalan Kota Ambon

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Para peneliti meramalkan tahun 2048, hasil tangkapan ikan akan berkurang, namun konsumsi ikan penduduk dunia terus naik.

1418
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Laporan PBB menyebutkan pada 2021, konsumsi ikan perkapita penduduk dunia mencapai 19,6 Kg/tahun. Karena itu, diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan berkisar 11 persen setiap tahun, agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.

Salah satu peluang budidaya ikan adalah, budidaya ikan di kolam atau ruang tertutup. Budidaya ikan ini selain untuk bahan pangan, juga berguna sebagai ikan hias dan rekreasi (pemancingan).

Mendorong pengembangan dan peningkatan produksi perikanan budidaya, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Perikanan melaksanakan kegiatan Pengembangan Kapasitas Pembudidayaan Ikan Kecil, di Kamari Hotel Ambon, Selasa (30/8/2022).

Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse mengaku, salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan dari kekayaan alam Kota Ambon adalah, dari sektor perikanan budidaya.

“Potensi lahan budidaya Kota Ambon untuk air laut seluas 12 Ha, dan budidaya air tawar 17,6 Ha, namun saat ini yang baru dimanfaatkan seluas 2,1 Ha, atau 10,5 persen saja,” ujarnya saat membuka kegiatan itu.

Dikatakan, produksi ikan budidaya untuk konsumsi langsung atau pasar lokal, seperti pasar rakyat, rumah makan, restoran, hotel dan supermarket, telah menjadi kebutuhan. Karena itu, diperlukan kegiatan pembesaran untuk menghasilkan ikan yang sesuai dengan permintaan pasar.

Dia mencontohkan, Ikan Lele untuk kebutuhan rumah makan dan konsumsi rumah tangga, adalah yang berukuran 8-12 cm. Untuk mencapai ukuran tersebut membutuhkan waktu selama 2- 3 bulan. Pada sisi lain untuk menghasilkan Lele berukuran 1-2 ekor/kg membutuhkan waktu 4 -5 bulan dengan harga sebesar Rp 50 ribu/kg.

“Untuk mendukung kegiatan pembangunan dan pengembangan perikanan budidaya, perlu dukungan terhadap pemberdayaan usaha kecil, termasuk kebijakan pemgembangan pembudidayaan ikan kecil, olehnya itu penguatan kapasitas pembudidaya ikan perlu diperhatikan sebagaimana yang dilakukan saat ini,” kata dia.

Penguatan kapasitas pembudidaya ikan, lanjutnya, dilakukan dengan pelatihan cara budidaya ikan yang baik, cara pembenihan ikan, dan pembuatan pakan ikan.

“Diharapkan dengan kegiatan pelatihan dan pengembangan kapasitas pembudidaya ikan kecil di hari ini, dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pembudidaya ikan air tawar dalam menjalankan usahanya,” tandas Ririmasse.

Selain peningkatan kapasitas, pada kegiatan tersebut juga diberikan piagam pengukuhan kepada 10 kelompok pembudidaya ikan dari Kecamatan Teluk Ambon dan Kecamatan Baguala, yang telah dinilai kelembagaan usahanya.