Pemprov Kaltim Fokus Kembangkan Sektor yang Bisa Dongkrak PAD

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), HM Sa’bani. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, SAMARINDA – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), HM Sa’bani mengungkapkan, belum teratasinya penyebaran Covid-19, maka Pemprov Kaltim harus lebih fokus pada sektor-sektor yang mampu mendongkrak perekonomian.

“Sektor-sektor yang dimaksud adalah pertambangan, infrastruktur, perkebunan, minyak dan gas bumi. Karena memang masih berpotensi untuk dikembangkan, dan tentunya fokus pada industri pengolahan atau hilirisasi produk,” ungkap Sa’bani, lewat siaran persnya yang diterima Teropongnews.com, Jumat (18/12/2020).

Sa’bani menjelaskan, pada 2021 sudah disusun target pertumbuhan ekonomi, tetapi karena pandemi Covid-19 ini target tersebut tentu harus di review kembali, menyesuaikan dengan situasi ekonomi global. Artinya, tidak seoptimis ketika memasuki 2019 dan 2020.

“Salah satunya adalah laju pertumbuhan ekonomi yang pada tahun 2019 sempat berada pada angka 4,77 persen, namun karena pandemi Covid-19, maka pada tahun 2021 ditargetkan pada kisaran 2+1 persen, jika tercapai sudah bagus, tetapi jika hanya 2 persen cukup bagus. Strategi yang dilakukan diantaranya optimalisasi belanja konsumsi rumah tangga, menjaga arus investasi ke daerah, meningkatkan kualitas belanja pemerintah, meningkatkan surplus perdagangan antar wilayah, serta didukung dengan pengembangan kawasan-kawasan strategis dan penguatan ndaya saing infrastruktur dasar,” jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, implementasi UU Cipta Kerja ikut memberikan dampak. Salah satunya dalam perijinan terjadi pengalihan kewenangan oleh pemerintah pusat.

Dimana sejak 11 Desember 2020, tidak ada lagi peningkatan dan perpanjangan terkait perijinan minerba di Kaltim, semua di ambil alih pusat.

“Dengan melihat beberapa prospek ke depan, terutama kontribusi dari sektor-sektor tertentu, terutama di sektor industri pengolahan dalam membangkitkan hilirisasi industry. Peluang perekonomian ke depan, Kaltim memang masih bergantung dengan batu bara, namun dengan adanya investasi hilirisasi batu bara di Kutai Timur hal itu tentu saja mampu menggerakkan perekonomian. Sembari menunggu adanya perbaikan ekonomi regional dan global yang tentunya akan berpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim,” pungkasnya.