Berita

Pemprov Dukung Kebebasan Pers di Sulsel

×

Pemprov Dukung Kebebasan Pers di Sulsel

Sebarkan artikel ini
Acara Diskusi Publik dan Diseminasi Standar Norma dan Pengaturan (SNP) Komnas HAM tentang Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi dalam Kebebasan Pers, yang diselenggarakan oleh Human Right Working Grub (HRWG), yang bertempat di Hotel Mercure Makassar, Rabu (10/8/2022). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan sangat mendukung kebebasan pers di Sulawesi Selatan. Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan amanah Undang-Undang Pasal 28 dan Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan “setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

1513
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP), Amson Padolo saat menghadiri acara Diskusi Publik dan Diseminasi Standar Norma dan Pengaturan (SNP) Komnas HAM tentang Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi dalam Kebebasan Pers, yang diselenggarakan oleh Human Right Working Grub (HRWG), yang bertempat di Hotel Mercure Makassar, Rabu (10/8/2022).

“Sehingga Pemerintah Provinsi Sulsel membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berekspresi, karena kami menganggap bahwa kebebasan berekspresi khususnya kebebasan pers itu menjadi cambuk dan motivasi, untuk mewujudkan keterbukaan informasi publik bagi masyarakat, dan dapat menjadi kanal untuk memperoleh informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat,” papar Amson Padolo.

Ia mengaku, Pemprov Sulsel melalui Diskominfo-SP siap membantu masyarakat, apabila hak-haknya dalam mendapatkan informasi masih belum terpenuhi secara maksimal. Demi menjamin hak sipil tersebut, maka Pemprov Sulsel siap menyampaikan keluhan ataupun laporan yang datang dari masyarakat ke pihak-pihak terkait.

“Dalam menyampaikan informasi atau keluhan tersebut, media sosial tidak menjadi salah satu yang tidak direkomendasikan, karena sebaran tentang hoax itu sebagian besar dilakukan di media-media sosial. Kami punya kanal aduan yang bernama SP4N-Lapor!,” terangnya.

Amson Padolo berharap, kebebasan berekspresi akan membuka ruang dan kesempatan kepada elemen masyarakat, untuk memberikan sumbangsih pembangunan baik berupa pikiran, ide dan gagasan, sehingga menjadi masukan bagi pemerintah dalam menjalankan pembangunan menuju good governance.

“Kami juga mendorong pelayanan publik dengan membuka ruang pelayanan informasi melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), baik yang berada di Diskominfo-SP maupun di masing-masing OPD Pemprov Sulsel,” ujar Amson.