Pemkot Ambon Minta Warga Lorong Tahu Cari Indekost Lain

Dinas Sosial dan Dinas Perindag, bersama TP-PKK Kota Ambon menyambangi para korban kebakaran di kawasan Lorong Tahu, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, untuk menyalurkan bantuan. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, meminta warga yang awalnya indekost di kawasan Lorong Tahu, bisa mandiri dan mencari indekost lainnya, untuk melanjutkan hidup.

Pemkot Ambon melalui Dinas Sosial dan Dinas Perindag, bersama TP-PKK Kota Ambon menyambangi para korban kebakaran di kawasan Lorong Tahu, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, untuk menyalurkan bantuan.

Bantuan yang disalurkan Pemkot Ambon berupa peralatan dapur, dan sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos), serta bahan makanan berupa beras, telur, minyak goreng dan gula pasir.

“Tidak hanya itu, kita juga menyalurkan bantuan berupa baju seragam sekolah, baik SD, SMP maupun SMA, tas, sepatu, dan perlengkapan sekolah,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Nurhayati Jasin di posko korban kebakaran, Rabu (28/12/2022)

Menurut dia, bantuan yang diberikan tersebut tidak sebanding dengan derita yang dialami para korban, namun minimal dapat dilihat sebagai bentuk kepedulian dari Pemkot Ambon kepada warganya.

“Dengan bantuan sembako dan peralatan dapur yang diberikan, diharapkan para korban yang awalnya mendiami indekost Lorong Tahu, agar dapat mencari indekost yang baru dan bisa melanjutkan kehidupannya secara mandiri, tidak lagi tinggal di tenda penampungan,” harap dia.

Sementara itu, PJ Ketua TP-PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena mengaku, TP-PKK turut memfasilitasi bantuan yang diberikan bagi para korban.

“Kami datang untuk meringankan beban masyarakat yang mengalami musibah, tidak dengan tangan kosong, namun turut memfasilitasi bantuan yang diberikan oleh Kemensos melalui Pemkot Ambon,” ujar dia.

Untuk itu, Lisa meminta warga yang mengalami musibah, dapat memaknai peristiwa yang terjadi sebagai ujian dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Olehnya itu dia berharap, bantuan yang diberikan ini dapat diterima, untuk melanjutkan kehidupan.

Sementara itu, Lurah Rijali, Marlina Haupea dalam laporannya mengaku, sebagian besar korban musibah kebakaran adalah, mereka yang menempati indekost.

“Yang indekost ada 224 KK dan 649 jiwa, sementara yang sewa/kontrak tanah 71 KK dan 282 jiwa, dan yang memiliki rumah pribadi 12 KK dan 43 jiwa,” beber dia.

Marlina mengatakan, sesuai dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Dinsos dan BPBD Kota Ambon pada 20 Desember 2022, telah disepakati, bahwa warga yang indekost dapat mandiri dan mencari indekost lainnya, dengan difasilitasi logistik dan peralatan dapur dari Pemkot Ambon.

“Kami memberi kesempatan bagi warga yang indekost, agar dapat mencari indekost yang baru, sehingga yang tinggal di tenda adalah, warga yang kontrak/sewa tanah dan yang pemilik rumah pribadi, itu yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh Pemkot,” tandas dia.